Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) membuka akses transportasi di daerah yang selama ini dianggap terisolasi, terutama untuk wilayah Loloda Utara dan Loloda kepulauan ke Kota Tobelo pergi-pulang.

"Pemkab saat ini telah berupaya membangun infrastruktur jalan di wilayah Loloda Utara dengan menggunakan APBD senilai ratusan miliar rupiah dan akses transportasi laut menggunakan kapal feri hingga di Loloda Kepulauan," kata Kepala Dinas Perhubungan Halmahera Utara Jems Duan di Ternate, Senin.

Dia mengatakan, pihak ASDP sendiri telah melakukan uji coba lintas-sandar KMP Ngafi dengan rute pelayaran Gorua-Dama pada Sabtu (4/1) pekan lalu dengan jarak tempuh yang diperlukan oleh Kapal mencapai 5 jam perjalanan, sebab, ujicobanya dimulai pada pukul 09.30 Wit bertolak dari pelabuhan Gorua dan tiba di Dama pada pukul 14.30 Wit.

"Pelabuhannya belum memadai untuk jenis kapal Feri, sebab belum ada Ringdoor dan masih menggunakan sistim sandar bahu ketika sampai di pelabuhan Dama," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga merespon dibukanya rute transportasi Tobelo-Loloda, guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Kepala Desa Dama, Kecamatan Loloda Kepulauan Ayub Kaidati mengakui, dibukanya akses transportasi laut ini telah mewujudkan impian masyarakat Loloda kepulauan.

Sehingga, nantinya kalau aktivitasnya lancer, akan tingkatkan ekonomi masyarakat Loloda dengan sendirinya diproyeksikan tumbuh dan maju secara pesat.

Artinya hasil alam di lokep bisa dimuat dengan jumlah besar untuk di jual di ibukota kabupaten dan semoga kedepan akses pelayanan lebih maksimal,sehingga masyarakat kedepan agar ekonominya lebih bagus lagi terkait dengan kehadiran feri ini," harapnya.

Diketahui, KMP Ngafi rencananya beroperasi setiap hari dan jika ada peningkatan maka akan penambahan rute, Sementara harga tiket perorangnya Rp55.000 dan untuk angkutan roda dua harga sama tetap Rp55.000.



Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020