Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mendorong setiap desa dan negeri untuk mengembangkan diri sesuai potensi.

"Kita mendorong setiap desa dan negeri untuk mengembangkan potensi yang ada seperti wisata alam, budaya, sektor pertanian, dan sektor lainnya," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Rabu.

Ia mengatakan, desa dan negeri di Ambon memiliki potensi yang beragam, karena itu harus didorong seperti Latuhalat menjadi desa wisata, dusun Tuni di negeri Urimessing  menjadi desa musik.

"Kita mendorong setiap desa khususnya yang memiliki potensi pertanian diarahkan ke tanaman organik, diharapkan setiap desa dapat mengembangkan potensi yang ada," katanya.

Dorongan ini kata Wali Kota sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat bagi setiap desa melalui anggaran Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun.

"Kebijakan DD dan ADD merupakan bukti negara hadir sampai ke desa, karena itu harus diimbangi dengan sebuah pengawasan dan pemberdayaan bagi masyarakat," ujarnya.

Anggaran yang diterima setiap desa dan negeri di Ambon cukup besar berkisar Rp6 miliar untuk negeri Batu Merah dan Passo, sedangkan desa dan negeri lainnya sebesar Rp3 -4 miliar.

Jika tidak diawasi dengan baik, bisa saja anggaran tersebut mubazir, selan itu penyelenggaran pemerintahan di desa selama ini mandiri karena tidak ada sumber dana.

"Yang penting adalah bagaimana peningkatan pemberdayaan sumber daya manusia, sehingga anggaran dapat dikelola dengan baik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. 
 
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah menyalurkan anggaran DD dan ADD sejak tahun 2015-2020, bagi 30 desa dan negeri di Ambon.

"Jika kita hitung rata-rata setiap desa menerima Rp3 miliar, maka jumlah anggaran yang telah disalurkan cukup besar, belum termasuk dana bagi hasil pajak dan retribusi sesuai Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, " kata Richard.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020