Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Malut pada tahun 2019 mencapai 68,70 dengan pertumbuhan pembangunan manusianya pada tahun 2019 sebesar 1,39 persen.
Kepala BPS Malut, Atas Perlindungan Lubis melalui siaran pers, Selasa, menyatakan, pembangunan manusia di Maluku Utara terus mengalami kemajuan, dimana pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara mencapai 68,70 dan angka ini meningkat sebesar 0,94 poin dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 67,76.
Sedangkan, untuk kecepatan pembangunan manusia di Maluku Utara pada tahun 2019 mengalami percepatan, ditandai dengan pertumbuhan IPM yang mencapai 1,39 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 0,83 persen.
"Begitu pula, pada tahun 2019, status pembangunan manusia di Maluku berada pada level atau kategori sedang, status tersebut masih sama dengan tahun 2018," katanya.
Selain itu, meningkatnya IPM Malut terjadi pada semua komponen pembentuk. Bayi yang lahir tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 68,18 tahun. Anak-anak yang pada tahun 2019 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,63 tahun diploma.
Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,00 tahun (kelas IX). Masyarakat Maluku Utara pada tahun 2019 memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 8,31 juta rupiah per tahun.
Bahkan, meningkatnya IPM Malut terjadi pada seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi diduduki oleh Kota Ternate (80,03) sementara IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Pulau Taliabu (60,62).
Menurut dia, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan manusia dalam jangka panjang dengan memperhatikan tiga aspek mendasar yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.
Secara umum, pembangunan manusia Malut terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. IPM Malut meningkat dari 62,79 pada tahun 2010 menjadi 68,70 pada tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Malut rata-rata tumbuh sebesar 1,01 persen per tahun dan masih berada pada level sedang.
Bahkan, pada periode 2018-2019, IPM Malut tumbuh 1,39 Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sehingga, selama periode 2010 hingga 2019, Malut telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,48 tahun atau tumbuh sebesar 0,24 persen per tahun. Pada tahun 2010, Umur Harapan Hidup saat lahir di Malut hanya sebesar 66,70 tahun, dan pada tahun 2019 telah mencapai 68,18 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Kepala BPS Malut, Atas Perlindungan Lubis melalui siaran pers, Selasa, menyatakan, pembangunan manusia di Maluku Utara terus mengalami kemajuan, dimana pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara mencapai 68,70 dan angka ini meningkat sebesar 0,94 poin dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 67,76.
Sedangkan, untuk kecepatan pembangunan manusia di Maluku Utara pada tahun 2019 mengalami percepatan, ditandai dengan pertumbuhan IPM yang mencapai 1,39 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 0,83 persen.
"Begitu pula, pada tahun 2019, status pembangunan manusia di Maluku berada pada level atau kategori sedang, status tersebut masih sama dengan tahun 2018," katanya.
Selain itu, meningkatnya IPM Malut terjadi pada semua komponen pembentuk. Bayi yang lahir tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 68,18 tahun. Anak-anak yang pada tahun 2019 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,63 tahun diploma.
Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,00 tahun (kelas IX). Masyarakat Maluku Utara pada tahun 2019 memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 8,31 juta rupiah per tahun.
Bahkan, meningkatnya IPM Malut terjadi pada seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi diduduki oleh Kota Ternate (80,03) sementara IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Pulau Taliabu (60,62).
Menurut dia, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan manusia dalam jangka panjang dengan memperhatikan tiga aspek mendasar yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.
Secara umum, pembangunan manusia Malut terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. IPM Malut meningkat dari 62,79 pada tahun 2010 menjadi 68,70 pada tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Malut rata-rata tumbuh sebesar 1,01 persen per tahun dan masih berada pada level sedang.
Bahkan, pada periode 2018-2019, IPM Malut tumbuh 1,39 Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sehingga, selama periode 2010 hingga 2019, Malut telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,48 tahun atau tumbuh sebesar 0,24 persen per tahun. Pada tahun 2010, Umur Harapan Hidup saat lahir di Malut hanya sebesar 66,70 tahun, dan pada tahun 2019 telah mencapai 68,18 tahun.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020