Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara (Malut) mengantisipasi tingginya pencurian ikan, terutama di Pulau Halmahera dan Morotai, terutama nelayan asing yang leluasa masuk di wilayah tersebut.

"Memang, saat ini kami memfokuskan untuk mengawasi pencurian nelayan asing ke Malut dan maraknya kapal jaring 30 GT di wilayah 0-20 NM," kata Kadis DKP Malut, Buyung Radjiloen di Ternate, Senin.

Apalagi, kapal ikan berukuran besar masuk hingga 20 mil, akhirnya seringkali konflik dengan nelayan lokal, disamping ancam pencemaran laut.

Buyung mengatakan, pihaknya menerjunkan personelnya di berbagai titik untuk mengantisipasi adanya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, 

Olehnya itu, DKP Malut mengapresiasi adanya Perda RZWP3K nomor 2 ttahun 2018 tertanggal 12 Agustus 2018 dengan kawasan 12 mil kawasan konservasi 12 mil kawasan provinsi, sehingga bisa member ruang bagi nelayan lokal untuk melaut.

Dia mengakui, DKP Malut tidak menyediakan armada sesuai kebutuhan nelayan, karena terbatas dana dan sulitnya mendapatkan bantuan melalui sertifikat, sebab, pengelolaan manajemen anggaran nelayan masih minim dan cenderung ke usaha-usaha produktif.

Buyung menambahkan, untuk capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak 2018 mencapai Rp200 juta dan hingga 2019 mengalami lonjakan mencapai Rp500 juta melalui sewa costore, hasil penjualan, sewa fasilitas lahan di luar izin yang pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Perizinan Malut.

Sebelumnya, USAID Indonesia melalui Proyek Sustainable Ecosystems Advanced (USAID SEA) dan Wildlife Conservation Society (WCS) menggandeng DKP Malut menggelar kuliah umum terkait pengembangan konservasi perairan dan menggelar workshop bersama para pekerja pers di Malut.

Kegiatan ini sendiri untuk mendorong partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung pembentukan kawasan konservasi perairan dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, terkait pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan peserta tentang pentingnya Kawasan Konservasi Perairan di Malut serta mendorong partisipasi mahasiswa dalam memberikan informasi potensi sumberdaya laut dan dimanfaatkan secara berkelanjutan dan disampaikan kepada masyarakat luas.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020