Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Maret 2020 mengalami deflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,33.
"Dari 90 Kota IHK, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Maluku Jessica Eliziana Pupella dalam rilis berita resmi BPS Maluku tertanggal 1 Maret 2020 di Ambon, Rabu.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya, Surakarta, dan Kota Pekan Baru sebesar 0,01 persen dengan IHK berturut-turu 104,26, 103,76, dan 103,40.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,40.
Jessica menjelaskan, dari 90 kota IHK, ranking IHK Kota Tual berada pada posisi 40, sedangkan inflasi bulanan Kota Tual berada pada ranking 79, dan inflasi tahun kalender Kota Tual posisi 78 dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki ranking 22," ujarnya.
Menurutnya, 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota tual pada Maret 2020 diantaranya adalah : ikan tongkol ( -0,56 persen ), ikan layang (-0,15 persen, angkutan udara (-0,09 persen), ikan selar (-0,09 persen), ikan kembung (-0,08 persen), cabai rawit (-0,07 persen), tauge kecambah (-0,05 persen, daun singkong (-0,04 persen), cabai merah (-0,02 persen), dan jantung pisang (-0,01 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2020 di Kota Tual secara umum menunjukkan adanya penurunan.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku pada Maret 2020 diketahui bahwa terjadi deflasi di Kota Tual sebesar 0,55 persen atau terjadi penurunan harga IHK dari 104,91 pada Februari 2020 menjadi 104,33 pada Maret 2020," katanya.
Inflasi tahun kalender Kota Tual tercatat sebesar -0,17 persen, dan inflasi tahun ke tahun Kota Tual tercatat 3,31 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Dari 90 Kota IHK, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Maluku Jessica Eliziana Pupella dalam rilis berita resmi BPS Maluku tertanggal 1 Maret 2020 di Ambon, Rabu.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya, Surakarta, dan Kota Pekan Baru sebesar 0,01 persen dengan IHK berturut-turu 104,26, 103,76, dan 103,40.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,40.
Jessica menjelaskan, dari 90 kota IHK, ranking IHK Kota Tual berada pada posisi 40, sedangkan inflasi bulanan Kota Tual berada pada ranking 79, dan inflasi tahun kalender Kota Tual posisi 78 dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki ranking 22," ujarnya.
Menurutnya, 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota tual pada Maret 2020 diantaranya adalah : ikan tongkol ( -0,56 persen ), ikan layang (-0,15 persen, angkutan udara (-0,09 persen), ikan selar (-0,09 persen), ikan kembung (-0,08 persen), cabai rawit (-0,07 persen), tauge kecambah (-0,05 persen, daun singkong (-0,04 persen), cabai merah (-0,02 persen), dan jantung pisang (-0,01 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2020 di Kota Tual secara umum menunjukkan adanya penurunan.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku pada Maret 2020 diketahui bahwa terjadi deflasi di Kota Tual sebesar 0,55 persen atau terjadi penurunan harga IHK dari 104,91 pada Februari 2020 menjadi 104,33 pada Maret 2020," katanya.
Inflasi tahun kalender Kota Tual tercatat sebesar -0,17 persen, dan inflasi tahun ke tahun Kota Tual tercatat 3,31 persen.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020