Komisi III DPRD Maluku mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan Disperindag Provinsi serta sejumlah distributor dan mereka menjamin ketersediaan bahan pangan hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Kami sudah berkoordinasi dengan mereka lewat rapat dengar pendapat dan dijamin kebutuhan masyarakat akan bahan kebutuhan pokok selama bulan puasa hingga lebaran terpenuhi," kata Ketua Komisi III DPRD setempat Anos Yeremias di Ambon, Jumat.
Menurut dia, rapat koordinasi ini selain meminta kejelasan stok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan, juga berkaitan dengan rencana pemberlakukan PSBB di Kota Ambon, bila usulan Pemkot melalui gugus tugas provinsi ke Menteri Kesehatan disetujui.
Sekitar delapan ditributor di Kota Ambon yang diundang Komisi III untuk berapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku dan mereka telah memberikan jaminan tidak ada persoalan.
"Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselano juga hadir dalam rapat koordinasi ini dan dia mengatakan para distributor memberikan jaminan stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelas Anos.
Jumlah bahan kebutuhan pokok yang dipasok terutama menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan cukup besar, sebab tujuannya adalah jangan sampai terjadi kelangkaan di pasaran.
"Sebab permintaan barang yang tidak berimbang dengan persediaan akibat stoknya menipis tentu akan berpengaruh terhadap pergerakan harga," ujarnya.
Dia mencontohkan untuk komoditi bawang serta gula pasir yang sempat mengalami kenaikan harga karena kelangkaan pekan sebelumnya akibat para pengumpul tidak mampu penuhi permintaan dan hanya didatangkan dari Makassar, padahal biasanya didatangkan juga dari Pulau Jawa.
Khusus untuk gula pasir memang sempat terjadi kelangkaan di seluruh Indonesia karena terkendala impor.
"Awal Mei 2020 kemarin ada kapal yang masuk mengangkut puluhan kontainer berisi beras, telur, ayam beku, mie instan, susu kental manis, gula pasir, bawang, kacang, minyak goreng, serta tepung terigu," katamya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Kami sudah berkoordinasi dengan mereka lewat rapat dengar pendapat dan dijamin kebutuhan masyarakat akan bahan kebutuhan pokok selama bulan puasa hingga lebaran terpenuhi," kata Ketua Komisi III DPRD setempat Anos Yeremias di Ambon, Jumat.
Menurut dia, rapat koordinasi ini selain meminta kejelasan stok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan, juga berkaitan dengan rencana pemberlakukan PSBB di Kota Ambon, bila usulan Pemkot melalui gugus tugas provinsi ke Menteri Kesehatan disetujui.
Sekitar delapan ditributor di Kota Ambon yang diundang Komisi III untuk berapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku dan mereka telah memberikan jaminan tidak ada persoalan.
"Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselano juga hadir dalam rapat koordinasi ini dan dia mengatakan para distributor memberikan jaminan stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelas Anos.
Jumlah bahan kebutuhan pokok yang dipasok terutama menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan cukup besar, sebab tujuannya adalah jangan sampai terjadi kelangkaan di pasaran.
"Sebab permintaan barang yang tidak berimbang dengan persediaan akibat stoknya menipis tentu akan berpengaruh terhadap pergerakan harga," ujarnya.
Dia mencontohkan untuk komoditi bawang serta gula pasir yang sempat mengalami kenaikan harga karena kelangkaan pekan sebelumnya akibat para pengumpul tidak mampu penuhi permintaan dan hanya didatangkan dari Makassar, padahal biasanya didatangkan juga dari Pulau Jawa.
Khusus untuk gula pasir memang sempat terjadi kelangkaan di seluruh Indonesia karena terkendala impor.
"Awal Mei 2020 kemarin ada kapal yang masuk mengangkut puluhan kontainer berisi beras, telur, ayam beku, mie instan, susu kental manis, gula pasir, bawang, kacang, minyak goreng, serta tepung terigu," katamya.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020