Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar meninjau kebun percontohan budidaya tanaman porang di Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.
"Kebun percontohan ini merupakan warisan mantan Wakapolda Brigjen Pol Hasanuddin saat masih bertugas di Polda Maluku," kata Kapolda di Ambon, Minggu,
Tanaman ini awalnya dibawa mantan Wakapolda Maluku dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sengaja dikembangkan di daerah ini pada sebuah kebun percontohan di Desa Hila sejak beberapa waktu tahun lalu.
Porang merupakan tanaman yang memiliki nilai strategis dan ekonomis untuk dikembangkan sebab mempunyai peluang cukup besar untuk diekspor bila dikembangkan dalam skala besar.
Jenis tanaman ini biasanya menghasilkan umbi yang dijual dengan harga bervariatif sehingga membawa nilai ekonomis bagi masyarakat yang mengembangkannya.
Di daerah NTT, harga jual umbi porang basah berada di kisaran Rp7.000 hingga Rp15.000 kilogram, sementara untuk umbi kering justeru lebih mahal lagi di kisaran Rp65.000 per kg.
Porang yang biasa dikenal dengan sebutan iles-iles merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies amorphophallus mueleri yang memiliki banyak manfaat seperti dijadikan tepung, kosmetik, penjernih air, hingga dijadikan bahan pembuat lem serta jelly.
Sebelum meninjau lokasi kebun percontohan tanaman porang, Kapolda didampingi Danst Brimob Polda Maluku, Kombes M Guntur menyambangi Rumah Tahanan Polda di Tantui.
Tiba di Rutan Tantui, Kapolda mengecek kondisi kesehatan tahanan dan menanyakan di antara mereka yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan.
"Kita cek kondisi kondisi kesehatan mereka dan menanyakan tahanan yang melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan," kata Kapolda singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Kebun percontohan ini merupakan warisan mantan Wakapolda Brigjen Pol Hasanuddin saat masih bertugas di Polda Maluku," kata Kapolda di Ambon, Minggu,
Tanaman ini awalnya dibawa mantan Wakapolda Maluku dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sengaja dikembangkan di daerah ini pada sebuah kebun percontohan di Desa Hila sejak beberapa waktu tahun lalu.
Porang merupakan tanaman yang memiliki nilai strategis dan ekonomis untuk dikembangkan sebab mempunyai peluang cukup besar untuk diekspor bila dikembangkan dalam skala besar.
Jenis tanaman ini biasanya menghasilkan umbi yang dijual dengan harga bervariatif sehingga membawa nilai ekonomis bagi masyarakat yang mengembangkannya.
Di daerah NTT, harga jual umbi porang basah berada di kisaran Rp7.000 hingga Rp15.000 kilogram, sementara untuk umbi kering justeru lebih mahal lagi di kisaran Rp65.000 per kg.
Porang yang biasa dikenal dengan sebutan iles-iles merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies amorphophallus mueleri yang memiliki banyak manfaat seperti dijadikan tepung, kosmetik, penjernih air, hingga dijadikan bahan pembuat lem serta jelly.
Sebelum meninjau lokasi kebun percontohan tanaman porang, Kapolda didampingi Danst Brimob Polda Maluku, Kombes M Guntur menyambangi Rumah Tahanan Polda di Tantui.
Tiba di Rutan Tantui, Kapolda mengecek kondisi kesehatan tahanan dan menanyakan di antara mereka yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan.
"Kita cek kondisi kondisi kesehatan mereka dan menanyakan tahanan yang melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan," kata Kapolda singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020