Stok Cartridge untuk mesin Test Cepat Molekul (TCM) di RSU Chasan Bosoirie, Kota Ternate habis dan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan terkait penelitian epidemiologi  penyebaran pasien COVID-19 di Maluku Utara (Malut).

"Saat ini, kami telah memesan sebanyak 120 cartridge dan rencanya minggu depan dikirim ke Ternate," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf di Ternate, Selasa.

Dia menyatakan cartridge sangat penting karena menjadi alat diagnosa untuk pasien COVID-19 apakah negative atau positif.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Malut, dr. Idhar Sidi Umar mengatakan pemeriksaan PCR ke Laboratorium BTLK Manado butuh waktu seminggu baru hasilnya diterima. Ini menyulitkan petugas kesehatan untuk analisis kasus ke depan khusunya penyebaran atau saat melakukan tracking.

Solusi yang akan digunakan terkait habisnya stok cartridge yakni mengirim sampel swab ke Jakarta, Ambon atau Manado, tetapi hasilnya cukup lama baru diterima.

Sebab, kalau spesimen dikirim ke Manado hasilnya seminggu lebih baru diterima, misalnya yang dikirim pada 12 Mei 2020 hasilnya diterima di Ternate pada 25 Mei 2020. Begitu pun pengiriman pada 18 Mei 2020 sampai hari ini belum keluar.

Dia berharap jatah cartridge yang dikrim ke Malut dari Kementerian Kesehatan harus ditambah dan setiap minggu perlu ada pengiriman sehingga tidak mengalami kesulitan stok.

Idhar mengatakan untuk cartridge mesin TCM di RSUD CB Ternate diberikan oleh Kementerian Kesehatan dan berasal dari Amerika jadi nanti Kemenkes yang berikan setiap daerah termasuk Malut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020