Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Maluku menunda Festival Band ke-3 yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung 13 November 2010 menjadi awal Desember 2010. Sekretaris PAPPRI Maluku, John Lawalata kepada ANTARA di Ambon, Rabu, mengatakan, penundaan festival tahunan yang akan digelar di Lapangan Merdeka, Ambon disebabkan beberapa grup band indie di Kota Ambon mengeluh tidak mengetahui informasi mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. "Penundaan ini sengaja kami lakukan guna memberikan kesempatan kepada musisi-musisi band indie untuk mepersiapkan segala sesuatunya," katanya. Menurut Lawalata, PAPPRI akan memasang lebih banyak spanduk pemberitahuan di beberapa kawasan di Kota Ambon yang dianggap strategis dan sering dikunjungi masyarakat. "Selama ini kami ini kami hanya menyebarkan informasinya melalui media massa dan pemberitahuan ke beberapa komunitas band lokal, tapi mungkin kurang efektif," katanya. Ia mengungkapkan, selain menunda pelaksanaan final festival band hingga awal Desember, PAPPRI Maluku juga memperpanjang batas waktu pengumpulan CD demo berisi rekaman dua buah lagu ciptaan peserta bergenre pop, pop/rock dan pop/alternatif dari 1 November hingga 18 November 2010. "CD demo itu akan dikirim ke Jakarta untuk diseleksi oleh juri-juri pilihan, yakni George Lewakabessy, Yossie Hitijahubessy dan salah seorang pakar musik dari perusahaan rekaman Nagaswara," kata Lawalata. Ia menambahkan, peserta yang lolos seleksi diwajibkan untuk membawakan dua lagu ciptaannya itu dan satu dari enam lagu pop daerah Maluku yang disiapkan oleh PAPPRI, yakni Lembe-Lembe, Beta Berlayar Jauh, Nusaniwe, Waktu Hujan Sore-sore dan Sudah Berlayar. "Peserta harus mengaransemen musik dari enam lagu yang kami siapkan menjadi pop, pop/rock, r&b atau raggae," kata John Lawalata.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010