Dua kapal nelayan pencari telur ikan (andon) asal Buton, Sulawesi Tenggara diamankan sementara oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Tenggara (Malra) dan pihak desa/ohoi di wilayah tersebut.

Dua kapal yang masing-masing berkapasitas 5 GT dengan jumlah kru 14 warga Buton Selatan tersebut diamankan setelah berlabuh di pesisir pantai Ohoi Ohoidertawun, Selasa.

Bupati Malra M Thaher Hanubun selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malra bersama Wakil I Gugus Tugas, Letkol Inf Maryo Kristian Noya dan Wakil Gugus Tugas II , AKBP Alfaris Pattiwael melihat dan bertatap muka dengan para kru kapal andon tersebut.

Bupati  dalam kesempatan itu menyampaikan teguran langsung kepada 14 kru kapal itu. Ia menyatakan pemerintah daerah dalam menghadapi pandemi COVID-19 telah mengimbau agar kapal dari luar daerah tidak menyambangi wilayah Malra.

"Kondisi saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini kita semua menghadapi pendemi COVID-19. Salah satu langkah untuk mencegah masuknya virus itu ke wilayah ini, kami sudah melarang kapal-kapal pencari ikan ataupun telur ikan dari daerah lain turun di daerah ini," kataThaher.

"Kehadiran saudara-saudara cukup mengkhawatirkan kami di daerah ini, karena kita semua tidak tahu apakah kalian sehat atau tidak. Apabila kalian terkait dengan COVID-19 dan kontak dengan masyarakat di sini yang akhirnya virus itu masuk di daerah ini, maka itu yang kami tidak mau," tandas bupati.

Bupati lalu menyatakan para kru kapal andon itu untuk sementara diamankan dahulu, dan besok harus meninggalkan Malra.

"Saya berharap selama diamankan untuk sementara di pantai ini, agar saudara-saudara tidak melakukan kontak dengan masyarakat yang kebetulan juga beraktivitas di wilayah pantai ini," ujarnya.

Bupati juga berpesan kepada mereka agar setelah meninggalkan Malra dapat menyampaikan kepada rekan-rekan kapal andon yang berada di laut untuk tidak menyambangi daerah Malra, sampai pandemi COVID-19 berakhir.

Pejabat Ohoi Ohoidertawun Lebora Woersok menyampaikan, kehadiran kapal-kapal itu pertama kali diketahui oleh warga yang kebetulan beraktivitas membuat sagu di sekitar pantai, dan melaporkan kepada perangkat Ohoi.

"Laporan dari warga kepada kami sudah sesuai pesan kepada mereka jika ada kapal motor dari laut yang datang maka segera dilaporkan," katanya.
 

Pewarta: Sipriyanus Yanyaan

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020