Pemprov Maluku memperpanjang penutupan sementara aktivitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ishak Umarella, di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, hingga batas waktu tidak ditentukan.
"Penutupan aktivitas pelayanan di RSUD Tulehu masih diperpanjang, karena masih banyak tenaga medis dan non medis yang terpapar COVID-19 belum sembuh," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang, di Ambon, Senin.
Menurutnya, penutupan sementara pelayanan di RSUD milik Pemprov Maluku itu pada periode pertama yakni 14-26 Juni 2020, namun berdasarkan hasil evaluasi banyak tenaga medis terpapar COVID-19 belum sembuh dan masih menjalani perawatan di RS tersebut.
"Jadi sementara tidak melayani pasien umum. Hanya tenaga medis dan non medis terpapar COVID yang diisolasi di RS Tulehu. Total keseluruhan yang terpapar 37 orang termasuk Direkturnya dr Dwi Murti Nuryanti," kata Sekda.
tercatat hingga Senin (13/7) masih tersisa 18 orang yang menjalani perawatan intensif di RSUD Tulehu, dan ditangani langsung oleh petugas medis yang ditugaskan oleh Dinas Kesehatan provinsi Maluku.
Menurutnya, operasional RSUD tersebut baru akan dibuka untuk umum, jika seluruh petugas medis dan non medis dinyatakan sembuh dari pandemi tersebut.
Pihaknya melalui Dinas Kesehatan provinsi Maluku fokus untuk proses isolasi dan penyembuhan terhadap puluhan tenaga medis yang terpapar virus Corona, mengingat RSUD Tulehu dipersiapkan sebagai penyangga untuk melayani pasien COVID, dari sejumlah wilayah di kabupaten Maluku tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Setelah seluruh tenaga medis dinyatakan sembuh, seluruh ruangan di RSUD tersebut akan disterilkan terlebih dahulu, barulah dibuka untuk melayani pasien umum, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Penutupan aktivitas pelayanan di RSUD Tulehu masih diperpanjang, karena masih banyak tenaga medis dan non medis yang terpapar COVID-19 belum sembuh," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang, di Ambon, Senin.
Menurutnya, penutupan sementara pelayanan di RSUD milik Pemprov Maluku itu pada periode pertama yakni 14-26 Juni 2020, namun berdasarkan hasil evaluasi banyak tenaga medis terpapar COVID-19 belum sembuh dan masih menjalani perawatan di RS tersebut.
"Jadi sementara tidak melayani pasien umum. Hanya tenaga medis dan non medis terpapar COVID yang diisolasi di RS Tulehu. Total keseluruhan yang terpapar 37 orang termasuk Direkturnya dr Dwi Murti Nuryanti," kata Sekda.
tercatat hingga Senin (13/7) masih tersisa 18 orang yang menjalani perawatan intensif di RSUD Tulehu, dan ditangani langsung oleh petugas medis yang ditugaskan oleh Dinas Kesehatan provinsi Maluku.
Menurutnya, operasional RSUD tersebut baru akan dibuka untuk umum, jika seluruh petugas medis dan non medis dinyatakan sembuh dari pandemi tersebut.
Pihaknya melalui Dinas Kesehatan provinsi Maluku fokus untuk proses isolasi dan penyembuhan terhadap puluhan tenaga medis yang terpapar virus Corona, mengingat RSUD Tulehu dipersiapkan sebagai penyangga untuk melayani pasien COVID, dari sejumlah wilayah di kabupaten Maluku tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Setelah seluruh tenaga medis dinyatakan sembuh, seluruh ruangan di RSUD tersebut akan disterilkan terlebih dahulu, barulah dibuka untuk melayani pasien umum, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020