Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar mengatakan, ada tiga hal yang harus diketahui dalam menghadapi pandemi COVID-19 diantaranya dampak dari virus itu,  pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi situasi pandemi serta bantuan - bantuan sosial dalam lingkup masyarakat.

"Tiga hal ini yang harus kita betul-betul secara terbuka untuk dibicrakan agar semuanya dalam segala situasi yang ada dapat terselesaikan dengan baik," katanya, di Ambon, Kamis.

Penjelasan Kapolda disampaikan dalam forum focus group discussion (FGD) Duduk Bacarita Kamtibmas dengan tema peran Polmas dalam upaya pencegahan dan mengurangi pandemi COVID-19 di wilayah hukum Polda Maluku.

"Bicara soal bantuan sosial menjadi permasalahan khusus dengan adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran.. Kami telah membuat HOT LINE yang ada di setiap Polsek jajaran sehingga bisa diakses oleh masyarakat," Ungkap Kapolda.

"Selama ini kita menggunakan istilah "new normal" dan kita sekarang menggunakan istilah "adaptasi kebiasaan baru" di mana hal ini bermakna bahwa kita yang mengikuti dan beradaptasi dengan situasi dan keadaan baru," ujarnya.

Peran semua pihak yang hadir bersama dalam kegiatan ini, diminta untuk masuk dalam menangani permasalahan pandemi COVID - 19..

Seluruh lapisan masyarakat mempunyai hak untuk memberikan masukan, dan bagi Polri akan menjadi bahan panutan ke depannya dalam menghadapi pandemi seperti ini.

"Dikatakan duduk bacarita kamtibmas, karena dengan duduk kita sama rendah dan jika kita mengingat masa lalu ketika masyarakat berurusan dengan polisi, ini pasti terkesan menyusahkan saja, sehingga ada keengganan masyarakat untuk melapor kepada polisi," kata Kapolda. 

Lewat forum ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan masukan dan saran untuk Polri atau pun kepada pemerintah daerah.

Karena dalam program ini Polri juga mengundang tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyrakat untuk ikut bersama-sama membicarakan permasalahan dan mencari solusinya.

"Perlu disampaikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh gugus tugas banyak perkembangan dan juga ada kendala. Contoh harga tes cepat yang masih tinggi hingga perbedaan fasilitas di Ambon dengan kota lain.

"Kenapa kita harus membuat program duduk bacarita, karena tujuannya adalah memberikan kearifan lokal dan menigngkat kebiasaan serta karakter masyarakat Maluku Ale Rasa Beta Rasa," ujar Kapolda.

Turut hadir mendampingi Kapolda Maluku, Dir Binmas Kombes Pol Andy Ervin, Kabid Humas Kombes Pol Moh Rum Ohoirat serta sejumlah undangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Frangky Latuheru, tokoh agama, tokoh masyarakat, FKPPI, serta KNPI.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020