Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Maluku mengevakuasi tujuh anak buah KM. Arta Mina Tama 11 di perairan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru yang dilaporkan mengalami keracunan gas freon freezer di ruang palka.
"Mereka mengalami keracunan gas freon freezer saat diperintahkan melakukan pembersihan ruang palka nomor dua," kata Dir Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Harun Rosyid di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, kejadian ini berawal dari korban Isai Arwadi Daleru diperintahkan oleh nahkoda untuk membersihkan palka nomor dua, namun yang bersangkutan tidak menggunakan masker saat melaksanakan perintah tersebut.
Beberapa saat kemudian ABK lainnya atas nama Susanto melihat Isai Arwadi sudah terbaring dan tidak sadarkan diri di lantai palka sehingga saksi berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan tersebut, nahkoda memerintahkan ABK lainnya untuk membantu mengevakuasi korban pertama ke luar dari dalam palka, dan ada tujuh ABK yang berupaya menolong rekan mereka.
"Setelah korban pertama dievakuasi ke luar dari dalam palka, enam orang ABK tersebut menjadi lemas dan malahan satu orang atas nama Fery Irawan dalam kondisi kritis," jelas Dir Polairud.
Upaya yang dilakukan saat ini adalah melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di antaranya Satpolair Polres Kepuluan Aru, Syahbandar Dobo, BPBD Kabupaten Kepulauan Aru, Pelabuhan Pantai Dobo, dan RSUD Kepulauan Aru.
Mereka juga memanggil personil KP. XVI – 1006 untuk bersama–sama melaksanakan kegiatan evakuasi, serta mempersiapkan alat apung (KP. XVI – 2004) beserta bekal awal kapal.
"Tepat pukul 19.50 WIT dengan menggunakan KP. XVI – 2004 tim sebanyak tujuh orang bertolak ke posisi terakhir KM. Arta Mina Tama 11 pada koordinat 6.50’ S – 133.50’T," tandasnya.
Sekitar pukul 22.00 WIT, tim tiba di koordinat tersebut dan melakukan evakuasi seluruh korban, kemudian dibawa ke RSUD dengan menggunakan ambulans untuk mendapat pertolongan pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Mereka mengalami keracunan gas freon freezer saat diperintahkan melakukan pembersihan ruang palka nomor dua," kata Dir Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Harun Rosyid di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, kejadian ini berawal dari korban Isai Arwadi Daleru diperintahkan oleh nahkoda untuk membersihkan palka nomor dua, namun yang bersangkutan tidak menggunakan masker saat melaksanakan perintah tersebut.
Beberapa saat kemudian ABK lainnya atas nama Susanto melihat Isai Arwadi sudah terbaring dan tidak sadarkan diri di lantai palka sehingga saksi berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan tersebut, nahkoda memerintahkan ABK lainnya untuk membantu mengevakuasi korban pertama ke luar dari dalam palka, dan ada tujuh ABK yang berupaya menolong rekan mereka.
"Setelah korban pertama dievakuasi ke luar dari dalam palka, enam orang ABK tersebut menjadi lemas dan malahan satu orang atas nama Fery Irawan dalam kondisi kritis," jelas Dir Polairud.
Upaya yang dilakukan saat ini adalah melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di antaranya Satpolair Polres Kepuluan Aru, Syahbandar Dobo, BPBD Kabupaten Kepulauan Aru, Pelabuhan Pantai Dobo, dan RSUD Kepulauan Aru.
Mereka juga memanggil personil KP. XVI – 1006 untuk bersama–sama melaksanakan kegiatan evakuasi, serta mempersiapkan alat apung (KP. XVI – 2004) beserta bekal awal kapal.
"Tepat pukul 19.50 WIT dengan menggunakan KP. XVI – 2004 tim sebanyak tujuh orang bertolak ke posisi terakhir KM. Arta Mina Tama 11 pada koordinat 6.50’ S – 133.50’T," tandasnya.
Sekitar pukul 22.00 WIT, tim tiba di koordinat tersebut dan melakukan evakuasi seluruh korban, kemudian dibawa ke RSUD dengan menggunakan ambulans untuk mendapat pertolongan pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020