Kementerian Komunikasi dan informatika melalui Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi berencana membangun 35 tower Base Transceiver Station (BTS) atau jaringan telekomunikasi baru di daerah terpencil seperti Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut).

"Pembangunan 35 tower BTS tersebut sebagai bentuk bantuan kementerian dan pihak Bakti dalam meningkatkan kecepatan jaringan telekomunikasi maupun internet di Kabupaten Pulau Taliabu," kata Kepala Dinas Kominfo setempat, Gafarudin di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan , 35 BTS itu akan dibangun 2021 dan pembangunan ini melebih target yang diajukan oleh pihak dinas kepada kementerian pada tahun 2020 dan Kabupaten Pulau Taliabu merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Malut yang mendapat bantuan tersebut.

"Sesuai dengan hasil pertemuan di Makassar, Taliabu diberikan bantuan 35 unit BTS lagi, Menurut dia, untuk percepatan penyediaan BTS dan akses internet pada 35 lokasi di Pulau Taliabu, akan dilakukan survey oleh salah satu penyedia jasa yang ditunjuk oleh Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo," ujarnya.

Sehingga, dalam waktu dekat akan melakukan survey di beberapa desa yang telah diajukan pihak pemda. Namun, sebelum tim terlebih dahulu pihak Kominfo Pulau Taliabu akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait dalam hal ini kepala desa untuk penempatan BTS tersebut.

Dia mengatakan dengan rencana pembangunan BTS dan akses internet di 35 lokasi akan disebar kepada desa yang belum memiliki akses.

Apalagi, rencana tower akan memakai Teknologi Terkini yakni ada 3 model, masing-masing akan tersambung dengan Kabel Fiber Optik, jika tidak bisa akan menggunakan Teknologi Microwave, bila hal ini juga tidak ditunjang maka akan digunakan BTS dengan menggunakan parabola.

"Kita harapkan percepatan komunikasi merupakan target Pemkab Pulau Taliabu, untuk mengentaskan wilayah blank spot atau titik kosong signal komunikasi dan atas nama Pemkab, kami berterima kasih kepada Kementerian Kominfo atas dukungan pembangunan BTS dan akses internet di kabupaten berjuluk Hemungsia sia dufu ini," ujarnya.

Gafarudin berharap dengan pembangunan BTS ini, dari tahun ke tahun, jumlah wilayah blank spot semakin berkurang, bahkan seluruh desa diharapkan nantinya dapat menggunakan signal dengan mudah, sehingga dapat melancarkan komunikasi.

 Sehingga mendukung fasilitas masyarakat agar lebih mudah mendapatkan akses jaringan telekomunikasi, sehingga secara cepat mendapatkan informasi yang ada di luar daerahnya.

"Selain mendapatkan informasi dari luar daerah kita juga bisa mengenalkan daerah kita dan memberikan informasi keluar daerah," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020