Bupati Maluku Tenggara (Malra) M Thaher Hanubun menyatakan pemerintah daerah itu mendukung pelaksanaan dan implementasi program dan kegiatan GEF 6 di WPP 718, yang merupakan situs percontohan di kabupaten tersebut.
Bupati Thaher menyampaikan hal itu saat menjadi nara sumber pada peluncuran dan sosialisasi GEF 6 The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area-FMA), yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP-RI) di IPB International Convention Center-Botani Square Building Kota Bogor, Selasa.
Fasilitas Lingkungan Global (Global Environment Facility - GEF) adalah mekanisme keuangan yang memberikan hibah dan dana bersyarat kepada negara-negara berkembang dan negara-negara dalam transisi untuk proyek-proyek dan aktivitas yang bertujuan melindungi lingkungan global.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Tangkap KKP-RI, Sekjen KKP-RI yang diwakili oleh Kabiro Perencanaan KKP-RI dan Penasehat Menteri KKP - RI, Kepala Dinas Perikanan Malra, serta tamu/undangan lainnya.
"KKP-RI telah menetapkan Kabupaten Malra sebagai Pilot Site WPP 718, maka Pemda memberi dukungan penuh akan pelaksanaan dan suksesnya implementasi program dan kegiatan GEF 6 di WPP 718 tersebut," kata Bupati.
Dukungan penuh yang diberikan berupa kebijakan regulasi serta kegiatan pendukung lainnya yang diperlukan.
Kebijakan yang diambil oleh Pemkab Malra yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan antara lain, penetapan 150.000 Ha kawasan konservasi perairan oleh KKP RI pada tahun 2016, Keputusan Bupati Malra Nomor 493 tahun 2019 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kei (Evav) dan Keputusan Bupati Malra nomor 716 tahun 2020 tentang kawasan budidaya perikanan
Selain itu, program Sadar Perikanan Lestari tahun 2018, dalam bentuk kegiatan rehabilitasi karang, sosialisasi perikanan berkelanjutan, dan masih dilakukannya praktek pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui kearifan lokasi yaitu "SASI" di Malra.
Thaher menambahkan, Pemkab Malra saat ini memprioritaskan pembangunan kelautan dan perikanan dengan pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan berupa optimalisasi perikanan tangkap dan budidaya dari hulu sampai hilir.
"Sedangkan berdasarkan potensi dan kondisi karakteristik Wilayah Malra, maka sektor perikanan dan pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan," tandas Bupati Thaher.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Bupati Thaher menyampaikan hal itu saat menjadi nara sumber pada peluncuran dan sosialisasi GEF 6 The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area-FMA), yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP-RI) di IPB International Convention Center-Botani Square Building Kota Bogor, Selasa.
Fasilitas Lingkungan Global (Global Environment Facility - GEF) adalah mekanisme keuangan yang memberikan hibah dan dana bersyarat kepada negara-negara berkembang dan negara-negara dalam transisi untuk proyek-proyek dan aktivitas yang bertujuan melindungi lingkungan global.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Tangkap KKP-RI, Sekjen KKP-RI yang diwakili oleh Kabiro Perencanaan KKP-RI dan Penasehat Menteri KKP - RI, Kepala Dinas Perikanan Malra, serta tamu/undangan lainnya.
"KKP-RI telah menetapkan Kabupaten Malra sebagai Pilot Site WPP 718, maka Pemda memberi dukungan penuh akan pelaksanaan dan suksesnya implementasi program dan kegiatan GEF 6 di WPP 718 tersebut," kata Bupati.
Dukungan penuh yang diberikan berupa kebijakan regulasi serta kegiatan pendukung lainnya yang diperlukan.
Kebijakan yang diambil oleh Pemkab Malra yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan antara lain, penetapan 150.000 Ha kawasan konservasi perairan oleh KKP RI pada tahun 2016, Keputusan Bupati Malra Nomor 493 tahun 2019 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kei (Evav) dan Keputusan Bupati Malra nomor 716 tahun 2020 tentang kawasan budidaya perikanan
Selain itu, program Sadar Perikanan Lestari tahun 2018, dalam bentuk kegiatan rehabilitasi karang, sosialisasi perikanan berkelanjutan, dan masih dilakukannya praktek pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui kearifan lokasi yaitu "SASI" di Malra.
Thaher menambahkan, Pemkab Malra saat ini memprioritaskan pembangunan kelautan dan perikanan dengan pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan berupa optimalisasi perikanan tangkap dan budidaya dari hulu sampai hilir.
"Sedangkan berdasarkan potensi dan kondisi karakteristik Wilayah Malra, maka sektor perikanan dan pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan," tandas Bupati Thaher.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020