Wali Kota Ambon,  Richard Louhenapessy menyatakan, hasil evaluasi Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 daerah ini ternyata presentasi penularan virus corona asih tinggi yakni mencapai 20 persen.

"Tingkat penularan masih cukup tinggi yakni 20 persen, lebih tinggi dari standar nasional yang hanya di bawah 5 persen, " katanya, Kamis.

Tingkat penularan terbesar  dari generasi muda yang tidak bergejala tetapi berpotensi memberikan dampak bagi orang tua.

Richard mengemukakan, secara umum  tingkat penularan cukup masif yang sejak Maret 2020 sebanyak 3.501 pasien terkonfirmasi positif, di mana  pasien sembuh mencapai 3.092.

Sementara yang masih terkonfirmasi 366 pasien baik perawatan mandiri dan isolasi terpusat dengan meninggal dunia 43 kasus.

"Presentasi kasus kematian 1,2 persen, jika kematian bisa dijaga maka kota Ambon bisa berpindah ke zona kuning, " ujar Richard.

Upaya yang dilakukan katanya, tim Satgas akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi dengan melibatkan tim Satgas di desa, negeri maupun kelurahan.

"Sosialisasi dan evaluasi akan diefektifkan dengan melibatkan peran lurah, kades dan raja bersama Satgas untuk menginformasikan ke masyarakat dengan ujung tombak Puskesmas setempat, " kata Richard..

Upaya lainnya yang dilakukan yakni kebijakan penghentian layanan posko perbatasan kota Ambon dan Maluku Tengah di Laha, Passo dan Hunuth termasuk posko di bandara internasional Pattimura Ambon.

"Kita akan memberikan perhatian terhadap mobilisasi penumpang di bandara dan pelabuhan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan bandara, " tandas Richard.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020