Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), mengaku hingga kini belum bisa memastikan berapa banyak rumah warga yang rusak terdampak gelombang tinggi sehingga terjadi abrasi pantai sejak 20 Februari 2021.

"Kami belum mengetahui berapa banyak rumah warga yang terkena abrasi pantai karena dampak dari angin kencang,  gelombang tinggi dan hujan deras yang terjadi di Pulau Morotai," kata Kepala BPBD Pulau Morotai, Muslim Jumaati di Ternate, Senin.

Menurut dia, belum adanya data soal rumah rusak karena saat ini timnya lagi di lokasi kejadian di empat Kecamatan yakni Morut, Morja, Morselbar dan Pulau Rao, untuk melakukan pendataan. 

Jadi, kalau ditanya berapa banyak jumlah rumah terdampak gelombang tinggi, maka BPBD Pulau Morotai belum bisa memberikan jawaban. Tetapi, yang jelas kalau tim sudah balik dari lokasi maka langsung memberikan data ke publik. 

Akan tetapi, yang jelas BPBD akan melihat dulu dampak kerusakannya seperti apa dan kalau memang kondisi rumah mereka rusak maka sudah pasti mendapatkan bantuan, tetapi kalau tidak, maka hanya kebagian bahan pokok masyarakat. 

Sehingga, untuk bantuan bahan pokok masyarakat harus berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Pulau Morotai, serta memberikan data sehingga mereka bisa menindaklanjuti untuk menyalurkan bantuan ke korban terdampak abrasi. 

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021