Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, menyatakan Kota Ambon keluar dari zona merah (risiko tinggi) penyebaran COVID-19.

Kota Ambon mengalami peningkatan 0,29 poin dari minggu sebelumnya 1,76 menjadi 2,05 dan kembali masuk zona oranye (risiko sedang).

"Per 21 Februari 2021, Kota Ambon berpindah dari zona merah ke zona oranye,” kata Joy di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu Kota Ambon masuk zona merah penyebaran COVID-19, karena tingkat kematian yang cukup tinggi, sehingga berpengaruh pada penurunan skor.

"Pekan lalu skoring kita mengalami penurunan drastis karena tingkat kematian cukup tinggi, tetapi kita bersyukur kembali naik, sehingga kita sudah berada di zona oranye," katanya.

Dijelaskannya, meski telah masuk zona oranye, masyarakat tetap diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan , yakni rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Selain itu, untuk mengurangi resiko kematian, maka disarankan kepada masyarakat untuk sesegera mungkin memeriksakan kesehatannya di puskesmas atau faskes terdekat jika memerlukan penanganan darurat.

"Tidak ada cara lain, hanya dengan mematuhi protokol kesehatan masyarakat dapat terlindungi dari penyebaran COVID- 19," ujarnya.

Joy menambahkan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, dibantu aparat TNI/Polri akan terus melakukan operasi yustisi dan mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Sanksi sosial dan tes cepat di tempat dilakukan, jika ada kedapatan tidak memakai masker akan tetap dilakukan.

"Pemerintah tidak akan pernah lengah, untuk berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID- 19. Itu sasaran prioritas," tandasnya.

Diketahui, hingga saat ini total kasus postif di Kota Ambon mencapai 4.557 jiwa, dirawat 273, sembuh 4.224 dan meninggal 60 orang.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021