Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku  mengungkapkan kebutuhan uang tunai selama Ramadhan - Idul Fitri 1442 Hijriah  untuk mendukung perekonomian di daerah ini diperkirakan mencapai Rp1,01 triliun.

"Kebutuhan ini meningkat 114,7 persen dibanding dengan realisasi pada 2020 yang hanya Rp471 miliar," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku,  Noviarsano Manullanga  di Ambon, Jumat.

Peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan sudah mulai meningkatnya aktivitas perekonomian pada masa pandemi COVID-19.

Dalam menjawab kebutuhan tersebut, Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku menyiapkan uang tunai sebesar 1,9 triliun.

Kebutuhan uang ini masih akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pada masa COVID-19, antara lain hari libur Idul Fitri 1442 H yang dipersingkat seperti pada 2020.  Imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah  dengan diperketat pembatasan pergerakan moda transportasi serta penyerahan THR sesuai dengan kebijakan pemerintah dan lembaga swasta.

Dia mengatakan, menyikapi kondisi pandemi COVID-19,  maka BI melakukan strategi khusus dalam memberikan layanan pemenuhan uang tunai, antara lain; kepada Lembaga dan Instansi perintah, dilakukan secara wholesale dengan pengambilan uang (penukaran) secara langsung di BI oleh perwakilan secara kolektif sedangkan untuk masyarakat dilakukan oleh seluruh kantor layanan bank yang tetap beroperasi sesuai dengan kebijakan masing-masing bank.

Terkait hal ini, pihaknya telah meminta perbankan agar menjaga ketersediaan uang layak edar yang higienis baik melalui teller maupun mesin ATM/CDM/CRM, serta senantiasa mengedukasi/menerapkan protokol kesehatan/pencegahan penanganan COVID-19.

Di sisi lain , BI juga memperkuat layanan/fasilitas pembayaran non tunai terlebih dengan himbauan untuk meminimalkan kontak fisik termasuk dalam kegiatan transaksi. Selain menggunakan mesin EDC penggunaan QRIS terus didorong untuk mempercepat elektronifikasi, dimana QRIS memiliki beberapa unggulan antara lain; cepat-mudah-aman-handal (CEMUMUAH).

Strategi penggunaan tr4ansaksi non tunai juga dilakukan dengan terus melakukan penambahan jumlah merchant QRIS melalui elektronifikasi pasar dan juga tempat publik lainnya serta melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat secara komunitas.

Inovasi use-case QRIS juga dikembangkan untuk mitigasi COVID-19 dalam bentuk akuisisi tanpa tatap muka dengan mengirimkan foto QRIS melalui messaging apps. Pedagang cukup mengirimkan foto QRIS melalui messaging (cth:whatsapp) kepada customer. Selanjutnya customer memasukkan gambar tersebut ke aplikasi QRIS untuk melakukan pembayaran.

Noviarsano menambahkan, jumlah merchant QRIS di Maluku juga mengalami peningkatan yaitu per 1 April 2021 sudah terdapat 15.750 merchant, dengan kontribusi terbesar adalah Kota Ambon dengan tota 12.752 merchant.


 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021