Tim Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melakukan survei dan assesmen tujuh desa dan negeri yang belum memiliki akses internet di Kota Ambon, Maluku.
"Survei dilakukan di tujuh negeri, yakni Hatalai, Naku, Kilang, Ema, Hukurila, Leihari dan Urimesing," kata Koordinator Tim BAKTI, Rizky Erlangga Perdana di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan selama tiga hari pihaknya melakukan survei dan assesmen,di tujuh negeri yang selama ini belum memiiki akses internet.
"Tim akan mengumpulkan data topologi di tujuh negeri, dimana hasilnya nanti akan menjadi dasar pengembangan program kemitraan, guna mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di Kota Ambon," katanya.
Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuhery menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berupaya mengembangkan ekonomi digital dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa dan negeri di Kota Ambon.
Upaya ini dilakukan melalui Program Kemitraan BUMDes – BAKTI di Kota Ambon, yang disepakati bersama dalam pertemuan antara Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy Kementerian Kominfo, dan Bakti di Jakarta pada Maret 2021.
Pemkot Ambon, katanya, mengapresiasi kehadiran tim dalam rangka tindak lanjut program dimaksud.
"Harapannya tujuh negeri di Kota Ambon, baik secara administrasi maupun topografi, memenuhi syarat dalam program kemitraan BUMDes – BAKTI sehingga didorong dalam pengembangan akses internet," katanya.
Program ini, kata Sekkot, menyasar BUMDes atau BUMNeg sebagai penggerak ekonomi desa dan negeri yang ada di Kota Ambon.
Dengan terbukanya akses internet bagi BUMdes atau BUMNeg, semua potensi ekonomi di negeri dapat dikelola secara digital.
"Harapan kita semua negeri dan desa di Kota Ambon dapat memiliki akses internet, sehingga transformasi ekonomi digital itu juga merata dirasakan oleh semua masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Survei dilakukan di tujuh negeri, yakni Hatalai, Naku, Kilang, Ema, Hukurila, Leihari dan Urimesing," kata Koordinator Tim BAKTI, Rizky Erlangga Perdana di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan selama tiga hari pihaknya melakukan survei dan assesmen,di tujuh negeri yang selama ini belum memiiki akses internet.
"Tim akan mengumpulkan data topologi di tujuh negeri, dimana hasilnya nanti akan menjadi dasar pengembangan program kemitraan, guna mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di Kota Ambon," katanya.
Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuhery menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berupaya mengembangkan ekonomi digital dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa dan negeri di Kota Ambon.
Upaya ini dilakukan melalui Program Kemitraan BUMDes – BAKTI di Kota Ambon, yang disepakati bersama dalam pertemuan antara Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy Kementerian Kominfo, dan Bakti di Jakarta pada Maret 2021.
Pemkot Ambon, katanya, mengapresiasi kehadiran tim dalam rangka tindak lanjut program dimaksud.
"Harapannya tujuh negeri di Kota Ambon, baik secara administrasi maupun topografi, memenuhi syarat dalam program kemitraan BUMDes – BAKTI sehingga didorong dalam pengembangan akses internet," katanya.
Program ini, kata Sekkot, menyasar BUMDes atau BUMNeg sebagai penggerak ekonomi desa dan negeri yang ada di Kota Ambon.
Dengan terbukanya akses internet bagi BUMdes atau BUMNeg, semua potensi ekonomi di negeri dapat dikelola secara digital.
"Harapan kita semua negeri dan desa di Kota Ambon dapat memiliki akses internet, sehingga transformasi ekonomi digital itu juga merata dirasakan oleh semua masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021