Kapolda Maluku Utara (Malut),  Irjen Pol Risyapudin Nursin melakukan peninjauan langsung di Bandara Sultan Babullah Ternate untuk memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat arus balik diberlakukan, menyusul diperpanjangnya pengamanan setelah Operasi Ketupat Kieraha.

"Peninjauan tersebut dilakukan untuk melihat sekaligus mengecek kesiapan petugas di lapangan dalam penerapan protokol kesehatan di masa pengetatan agar pemudik/warga yang keluar masuk provinsi Malut dapat dipastikan bebas dari COVID-19," katanya, di Ternate, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda memberikan arahan kepada petugas,  baik personil Polri, petugas bandara, dan petugas kesehatan untuk bersinergi melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

"Pahami tugas masing-masing dan intensif lakukan imbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menerapkan 3M," tandas Kapolda.

Sedangkan, Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Adip Rojikan mengemukakan, dalam rangka mengantisipasi lonjakan arus balik, Polda Malut telah melakukan berbagai upaya yakni dengan memperketat pengamanan pintu keluar masuk dan berkoordinasi secara intensif  dengan pihak terkait dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di Malut.

Dia juga mengajak dan mengimbau masyarakat Malut agar sama-sama mendukung program pemerintah dengan tetap disiplin diri dalam mematuhi protokol kesehatan maupun aturan yang berlaku.

Seluruh aktivitas transportasi udara dan laut yang digunakan calon penumpang dari dan ke Ternate mulai normal, menyusul telah dibukanya seluruh penerbangan dan pelayaran ke berbagai rute ke luar Malut.

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Sultan Baabullah Ternate, Syamsuddin Soleman menyatakan, pesawat udara yang beroperasi telah dibuka untuk mengangkut penumpang, terutama akan bepergian dari dan ke Bandara Baabulah Ternate.

Kendati demikian, calon penumpang harus dilengkapi dengan surat tes cepat antigen maupun memiliki hasil GeNose C19 yang telah dimiliki Bandara Sultan Baabullah. Alat mendeteksi buatan Universitas Gajah Mada mendapatkan izin edar dari Kemenkes yang digunakan melalui hembusan napas ini mempermudah deteksi penyebaran COVID-19, sehingga kalau ditemukan positif calon penumpang dilarang berangkat.

Menurut dia, untuk calon penumpang menggunakan GeNose ini tidak boleh merokok atau makan sebelum memanfaatkan alat mendeteksi itu dan dikenai biaya Rp50 ribu per orang. Tiga alat GeNose C19, satu dioperasikan di bandara Sultan Baabullah dan dua lainnya di pelabuhan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021