Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengembangkan pembangkit listrik memanfaatkan arus laut terapung dengan penghantar turbin berbasis bantalan magnetik berlokasi di Selat Haya, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
"Hal ini merupakan hasil riset inovasi produktif Fakultas Teknik (Fatek) Universitas Pattimura untuk menghasilkan energi terbarukan dengan memanfaatkan arus laut," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas Pattimura Dr Ruslan H S Tawari di Ambon, Selasa.
Inovasi tersebut disampaikan dalam seminar diseminasi hasil penelitian riset inovatif produktif yang berjudul Rancang Bangun Prototipe Floating Ocean Current Power Plant (FOCPP) dengan ducted turbine berbasis bantalan magnetik untuk pulau-pulau kecil Indonesia.
“Hasil riset ini luar biasa, butuh waktu setahun karena terkait kekuatan arus laut yang cukup besar dan kuat. Jadi bukan saja di Selat Haya saja, beberapa titik di Maluku juga mengalami kondisi yang sama karena memiliki karakteristik wilayah yang sama,” katanya.
Menurutnya jika semua ini dapat berjalan baik dan lancar, serta tim mampu menciptakan Prototipe Floating Ocean Current Power Plant atau pembangkit listrik arus laut terapung, maka masyarakat di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil akan terbantu dengan inovasi ini.
“Apa yang dilakukan hari ini sesungguhnya membuktikan bahwa potensi kita besar terkait dengan pengembangan sumber daya energi. Oleh karena itu, harus didorong. Dengan itu seminar ini dilakukan dan kami berharap ke depan kita butuh lagi riset inovasi produktif lain yang bisa membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unpatti Dr E. K. Huliselan mengatakan, pihaknya mencoba mengkolaborasikan perguruan tinggi, pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan dalam rangka untuk lebih mengenal hasil riset diseminasi yang telah dilakukan oleh para dosen di lembaga ini.
“Kami ditopang oleh 17 pusat studi untuk menjawab harapan dan kerinduan para akademisi terkait dengan pengembangan produk-produk serta inovasi yang dikembangkan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap dengan adanya riset-riset dan penelitian ini Unpatti dapat mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah polusi emisi sekitar 31,89 persen banyaknya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.