Ambon (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara bersama sejumlah komunitas pencinta lingkungan berhasil mengumpulkan sebanyak 8 ton sampah dari kawasan Pantai Galala, Teluk Ambon dalam aksi bersih-bersih pantai bertajuk Zero Waste Warriors.
“PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik yang andal, tapi juga memiliki tanggung jawab menjaga keberlanjutan bumi. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pegawai menjadi agen perubahan yang menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli lingkungan,” kata General Manager PLN UIW Maluku-Malut Awat Tuhuloula, di Ambon, Rabu.
Kegiatan ini dipusatkan di Pantai Galala, tepat di bawah Jembatan Merah Putih (JMP), dan melibatkan ratusan relawan dari berbagai unsur, termasuk komunitas lingkungan, instansi pemerintah, TNI, dan Polri. Aksi ini menjadi bagian dari program Green Employee Involvement sebagai wujud implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen nyata perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Ia juga berharap aksi bersih pantai seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan agar memberikan dampak positif jangka panjang bagi kebersihan kawasan Teluk Ambon dan ekosistem laut di sekitarnya.

PLN UIW Maluku-Malut menggandeng Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC), Beta Bank Sampah, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon dalam aksi tersebut.
Direktur MCC Teria Salhuteru, mengajak masyarakat luas untuk turut terlibat dan sadar akan pentingnya menjaga laut dan pesisir dari pencemaran.
“Kenapa kita perlu hadir, karena laut Ambon butuh kita semua. Karena bumi ini kita punya rumah bersama. Karena perubahan tidak datang sendiri, ia datang bersama langkah kecil kita hari ini,” kata Teria.
Sementara itu Kepala DLHP Kota Ambon, Alfredo Hehamahua, yang hadir mewakili Wali Kota Ambon, menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas inisiatif tersebut. Ia menyatakan bahwa sinergisitas antara pemerintah daerah dan sektor swasta sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan kota.
Dari total 8 ton lebih sampah yang berhasil dikumpulkan, sampah kemudian dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah anorganik dicacah untuk dijadikan material art canvas, sementara sampah organik diolah menjadi pupuk, sebagai upaya mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berkelanjutan.