Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) bekerja sama dengan DPC PDI-P  setempat bersama seluruh kader partainya agar intensif menunjukkan kepeduliannya saat bencana.

Ketua DPC PDI-P Tikep Ahmad Laiman dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan, simulasi bencana yang bekerj asama PDI-P dan BPBD setempat sebagai upaya menunjukkan kepedulian kader partainya dalam urusan kemanusiaan.

"PDI-P hadir di sini sekaligus memberi pelatihan dan membangkitkan rasa kemanusiaan agar peduli dan tanggap bencana, terutama pada kemanusian khususnya kepada seluruh kader ," ujarnya.

Selain itu, Ahmad  juga mengajak masyarakatdi Malut  agar memiliki sifat yang tidak membeda-bedakan manusia atau orang, dan sekat-sekat politik serta kepentingan. Namun,  adanya persoalan kemanusian, yang tentu kita bergerak bersama-sama untuk memberi pertolongan, seperti advokasi terhadap hal-hal yang diperlukan bagi masyarakat. 

"Kita yang bernegara adalah perintah dari konstitusi karena masih ada nilai-nilai leluhur yang telah digariskan oleh NkRI, bahwa kemanusian adalah hal yang paling utama," katanya.

Dia menyatakan, partainya harus memiliki keinginan kuat dalam menyejahterakan masyarakat, tetapi kesejahteraan masyarakat bukan hanya dilihat dari persoalan ekonomi, namun ada keadilan dan persamaan hak fisik kemanusian yang dimuliakan oleh semua komunitas. 

Demikian, PDI-P secara tegas untuk mengintruksikan kepada jaringan partai, supaya hal-hal seperti itu tetap dikedepankan. 

Menurutnya, bencana kita tidak bisa mempredisikan kapan dia terjadi, akan tetapi partai secara struktural ada Badan Pananggulangan Bencana (Baguna) PDI-Perjuangan, mulai dari pusat sampai daerah. 

Hal ini, perlu dilatih betul-betul supaya setiap situasi yang terjadi bencana kemanusian, apakah itu bencana alam, bencana sosial, sebab  partai dengan jaringan ini tetap hadir bersama-sama membantu. 

Sementara, Kepala BPBD Kota Tikep,  Abdurahim Achmad, mengemukakan, kegiatan simulasi tanggap bencana ini, diharapkan kepada masyarakat bisa mengetahui dan memahami, bila terjadinya bencana, maka masyarakat bisa melakukan evakuasi dini terhadap dirinya sendiri. 

"Terkait dengan edukasi dan mitigasi bencana, bertujuan di saat terjadi bencana tiba, dia tetap menyalamatkan diri lebih dulu dan proses selanjutnya melewati BPBD maupun tim yang dibentuk oleh Pemerintah dalam penanganan bencana," ujarnya.

Sebenarnya yang dimaksudkan dengan bencana berat, tidak sekedar ditangani dari BPBD, tetapi mulai dari Nasional sampai Kabupaten dan Provinsi, karena kita tidak bisa memperdiksi terjadinya bencana besar. 
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021