Sekitar 120 pengendara di Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap PCR yang dilakukan petugas kesehatan setempat sejak Sabtu (5/6) hingga Kamis ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis, mengatakan sejak dilakukan penyekatan dan tes cepat antigen di Suramadu mulai Sabtu (5/6) hingga Kamis ini, setidaknya sudah ada 13.735 pengendara yang dilakukan pengetesan.

"Hasil 'rapid test' (tes cepat) antigen itu, ada 13.496 warga dinyatakan negatif dan 239 warga hasilnya positif," katanya.

Baca juga: Tips untuk selalu berpikir positif hadapi pandemi COVID-19

Untuk tes usap PCR, lanjut dia, hingga Kamis, pukul 12.00 WIB, tercatat 574 orang dengan hasil 441 orang dinyatakan negatif dan 120 positif COVID-19.

"Masih ada 13 tes yang hasilnya belum keluar," katanya.

Dia mengatakan bagi warga yang hasil tes usap PCR positif, akan langsung dibawa ke rumah sakit penyangga sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, sedangkan mereka yang masih menunggu hasil tes PCR, sementara ini diarahkan ke Asrama Haji.

"Rumah sakit penyangga sesuai arahan Bu Gubernur seperti ke RSUD Dr. Soetomo dan beberapa rumah sakit lainnya," katanya.

Baca juga: Dinkes Ambon sasar vaksinasi COVID - 19 pra lansia, begini penjelasannya

Ia mengakui hingga saat ini masih menunggu arahan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V untuk penyekatan di satu titik. 

Ia memastikan siap mengikuti arahan dari Forkopimda Jatim itu, sebab bagaimana pun antara Surabaya dan Madura keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.

"Insyaallah, kami siap lahir batin untuk membantu, karena ini demi kepentingan bersama. Tenaga kesehatan siap di-'support' (dukung) dan juga antigennya kita siapkan. Jadi, kami akan mengikuti saja apa arahan gubernur," katanya.

Eri juga memastikan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan antisipasi penularan di dalam kota. Ia tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota.

"'Swab' massal dan 'Swab Hunter' di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat," ujarnya.

Pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas dalam beberapa minggu terakhir, untuk mendeteksi secara dini sebaran COVID-19 di Surabaya.

"Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, dilakukan 'tracing' (penelusuran) dan juga tes COVID-19, termasuk tesnya itu ke pasar-pasar," kata dia.

Ia mengajak warga Kota Surabaya selalu menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Warga Tanjungpinang meninggal akibat COVID-19 naik 300 persen, semoga tidak terjadi di Ambon

Ia optimistis dengan gotong royong dan bersama-sama menjaga prokes maka kasus COVID-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.

"Jadi, saya minta tolong kepada warga, ayo terus menjaga protokol kesehatan, supaya tidak ada lonjakan kasus di Surabaya," ujarnya. 

Baca juga: Korupsi dana COVID-19, Vendor penyedia bansos sembako Kemensos akui berikan "fee"

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021