Ternate (ANTARA) - Jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Maluku Utara (Malut), bersama Polres jajaran mencatat hasil penindakan dalam hari ketujuh pelaksanaan Operasi Patuh Kie Raha 2025 dengan menjaring sebanyak 3.735 pelanggaran lalulintas di berbagai wilayah Malut.
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Selasa, menjelaskan mayoritas pelanggaran yang ditindak berkaitan dengan kelengkapan kendaraan, perilaku berkendara yang membahayakan, serta ketidakpatuhan terhadap rambu dan aturan lalu lintas.
"Operasi Patuh Kie Raha 2025 bertujuan untuk menurunkan angka pelanggaran serta mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Berdasarkan data rekapitulasi Posko Operasi Patuh 2025 hingga hari ketujuh tercatat dari jumlah tersebut, di antaranya 1.520 pelanggar dikenai sanksi tilang, baik melalui sistem electronic traffic law enforcement (ETLE) sebanyak 403 perkara maupun tilang manual sebanyak 1.117 perkara.
Sedangkan, 2.215 pelanggaran lainnya diberikan teguran tertulis sebagai langkah edukatif dan pendekatan humanis dari petugas di lapangan.
Dia menyebutkan pelanggaran terbanyak masih didominasi oleh pengendara sepeda motor, di antaranya tidak memakai helm berstandar SNI sebanyak 1.241 perkara, melawan arus (88), melebihi batas kecepatan (35), menggunakan handphone saat berkendara (33), pengendara di bawah umur (5), dan berkendara di bawah pengaruh alkohol (3).
Begitu pula, pengemudi roda empat atau lebih, pelanggaran terbanyak yakni tidak mengenakan sabuk pengaman sebanyak 208 perkara, disusul pelanggaran lainnya mencakup melawan arus (7), menggunakan HP saat berkendara dan melebihi batas kecepatan.
Dia mengatakan operasi tersebut akan terus berlangsung hingga 27 Juli mendatang, dengan pola razia yang mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis, namun tetap tegas dalam penegakan hukum.
Menurut dia, fokus utama operasi adalah menekan jumlah pelanggaran serta membangun budaya tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat.
"Operasi ini bukan semata-mata soal penindakan, tetapi bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas," ujarnya.
Sehingga, kata Bambang, dengan pendekatan yang masif namun humanis, Polda Malut berharap Operasi Patuh Kie Raha 2025 mampu menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar di seluruh wilayah Maluku Utara.