Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi {Pemprov} Maluku membantah informasi penelantaran belasan atlet dayung bersama ofisial yang mengikuti PON XX Papua, saat tiba di bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu (13/10).
"Tidak benar Pemprov menelantarkan para atlet yang telah berjuang mengangkat nama Maluku di ajang olahraga empat tahunan itu," kata Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku, Sandy Wattimena yang dikonfirmasi di Ambon, Kamis.
Menurutnya, seluruh proses tanggung jawab terhadap para atlet baik keberangkatan ke Papua hingga kepulangan mereka ke Ambon menjadi kewenangan Koni Provinsi Maluku.
Koni Maluku melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan, telah mengatur proses penjemputan para atlet yang kembali dari Papua, hanya saja tiga bus yang dikerahkan untuk mengangkut mereka terlambat tiba di Bandara Pattimura, dikarenakan kemacetan yang terjadi sehubungan dengan kunjungan kerja Wakil Presiden Ma'aruf Amin di Kota Ambon.
"Jadi tidak ada unsur kesengajaan. Bus baru tiba di bandara Pattimura selang dua jam kemudian setelah para atlet tiba, karena jalur lalulintas macet," ujarnya.
Dia juga telah menyampaikan permohonan maaf atas nama Pemprov Maluku kepada para atlet, pelatih dan ofisial tim dayung.
Menurut Sandy, setelah dijemput mereka kemudian dibawa ke Asrama Haji di Negeri Waiheru untuk menjalani karantina di sana selama lima hari, termasuk dilayani makan siangnya.
Pemprov Maluku juga menjadwalkan untuk menggelar jamuan khusus setelah seluruh kontingen Maluku, termasuk Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno selaku pimpinan kontingen tiba di Ambon.
"Jadi sudah dijadwalkan jamuan khusus sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas perjuangan mereka membela nama Maluku di ajang terakbar di Tanah Air itu," ujarnya.
Sedangkan menyangkut bonus bagi para peraih medali, Pemprov Maluku tandas Sandi telah mengalokasikan Rp2 miliar dalam APBD Perubahan2021 dan telah disetujui DPRD setempat.
Dana tersebut dapat segera dicairkan dan dibagikan kepada para penerima medali setelah, usulan APBD Perubahan 2021 disetujui oleh Mendagri Tito Karnavian.
Berdasarkan keputusan atlet peraih medali emas akan menerima bonus sebesar Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
Jumlah ini mengalami peningkatan dari bonus peraih medali pada PON Jabar pada 2016 yakni hanya Rp150 juta untuk medali emas, perak Rp100 juta dan perunggu Rp75 juta.
Sebelumnya, informasi penelantaran atlet yang tiba di bandara Pattimura pada Rabu (13/10) viral di media sosial setelah beberapa atlet mengungah video saat mereka sedang menunggu jemputan.
Kontingen Maluku hingga jelang penutupan PON telah mengantongi 14 medali yakni lima emas, tiga perak dan enam perunggu dan berada di posisi ke-21 dari 34 provinsi.
Pemprov Maluku bantah terlantarkan atlet yang kembali dari PON Papua, begini penjelasannya
Kamis, 14 Oktober 2021 20:31 WIB