Ambon (ANTARA) - Tiga penambang batu sinabar (cinnabar) yang tertimbun longsor di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku belum ditemukan, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Henri Far Far.
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Satlak PB Kabupaten SBB, tiga orang telah ditemukan meninggal dunia sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian," katanya di Ambon, Rabu.
Awalnya dilaporkan ada sembilan orang di lokasi tersebut, namun tiga penambang berhasil selamat saat terjadi longsoran, sementara enam orang lainnya tertimbun longsor.
Baca juga: 7 penambang ilegal tertimbun longsor di Gunung Tambaga SBB, begini penjelasan kepolisian
Menurut dia, akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
"Ada dua lokasi di Kabupaten SBB yang terdampak bencana tersebut, yakni di Desa Hulung dan Desa Iha sejak Senin, (4/7) hingga Selasa, (5/7), jalan penghubung terendam banjir dan enam orang tertimbun longsor," ucapnya.
Sejumlah warga terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di Dusun Uhe, Desa Luhu di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku juga telah mendapatkan penyaluran bantuan berupa bahan kebutuhan pokok dan peralatan masak dari pemkab setempat.
Penyaluran bantuan awal tersebut dilakukan Kadis Sosial Kabupaten SBB, Josep Sapasuru yang langsung meninjau lokasi bencana alam.
Baca juga: Bencana longsor di Seram Bagian Barat telan korban jiwa, benarkan korban penambangan liar?
Baca juga: Akses jembatan Halong terputus dialihkan lewat kompleks Lantamal Ambon