Ambon (ANTARA) - Kepala BPBD Maluku, Henry Farfar, mengatakan terdapat korban jiwa dalam bencana tanah longsor di lokasi yang biasanya menjadi penambangan liar batu dan pasir cinabar di Kabupaten Seram Bagian Barat pada Senin, (4/7).
"Laporan dari Satlak PB Kabupaten SBB belum masuk ke BPBD provinsi karena di lokasi kejadian tidak ada sinyal telepon untuk berkomunikasi," kata Henry di Ambon, Selasa.
Sehingga data keseluruhan belum diterima secara utuh, termasuk berapa orang yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
"Yang jelas ada korban jiwa tetapi belum diketahui berapa orang dan kami masih terus berkoordinasi dengan Satlak PB Kabupaten SBB," ucapnya.
Baca juga: Delapan titik banjir dan lima titik longsor di Ambon akibat cuaca ekstrem, begini penjelasan BPBD
Dia juga mengimbau masyarakat di seluruh kabupaten/kota untuk selalu waspada dengan buruknya cuaca akibat musim hujan saat ini hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.
"BPBD provinsi setiap tahunnya juga melalukan sosialisasi, simulasi, serta edukasi maupun bimtek ke seluruh kabupaten/kota dengan melibatkan semua pihak terkait," katanya.
Diharapkan program yang sama juga dilakukan oleh Satlak PB di setiap daerah kepada masyarakat agar mereka bisa mengetahui langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.*
Baca juga: 7 penambang ilegal tertimbun longsor di Gunung Tambaga SBB, begini penjelasan kepolisian
Baca juga: Sungai Wailoy meluap, rumah warga Kaitetu Maluku Tengah terendam banjir
Bencana longsor di Seram Bagian Barat telan korban jiwa, benarkan korban penambangan liar?
Selasa, 5 Juli 2022 18:59 WIB