Ambon (ANTARA) - Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Maluku menambah gudang filial di Desa Gemba Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) , sebagai upaya strategi memaksimalkan penyerapan beras petani.
Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Jumat mengatakan, penambahan gudang filial tujuannya untuk lebih mendekatkan para petani atau pelaku usaha penggilingan dengan Bulog.
Ia mengatakan, penambahan gudang telah dilakukan sejak pekan lalu, mengingat petani menyampaikan keberatan ongkos kirim beras dari Gemba ke Ambon.
"Teman-teman petani dan pelaku usaha menyampaikan keberatan ongkos kirim yang cukup besar, sekaligus kehadiran gudang filial dapat mengangkat nilai beras petani Rp12.000 per kg di gudang Bulog," katanya.
Penambahan gudang, katanya, sebagai strategi untuk memaksimalkan penyerapan beras secara maksimal.
"Kita menambah gudang filial atau gudang sewa yang mendekati sentra produksi dan sudah dipetakan, yang akan bekerja sama untuk mengeringkan saat Bulog membeli gabah kering panen petani," katanya.
Ia menjelaskan, Bulog Maluku menargetkan menyerap gabah dan beras petani lokal sebanyak 431 ton dari target nasional tiga juta ton hingga April 2025.
Mencapai target ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Gabungan Kelompok Tani, pengusaha penggilingan padi dan TNI di daerah sentra panen Pulau Seram dan Pulau Buru.
Upaya penyerapan gabah dan beras terus diintensifkan, gudang-gudang dimaksimalkan penyerapan gabah kering panen (GKP) termasuk hari libur seiring dengan dimulainya musim panen pada pertengahan Februari hingga April 2025.
Penyerapan beras dan gabah di Maluku berasal dari Pulau Buru, Kobisonta Seram Bagian Barat, serta Gemba SBB.
"Kurang lebih 370 ton dari petani lokal kita, Alhamdulillah dari target 431 ton itu kita sudah capai 70 persen lebih," katanya.