Banjarmasin (ANTARA) - PT PLN (Persero) sukses merealisasikan proyek percontohan konversi kompor LPG ke kompor induksi untuk bisa menekan ketergantungan impor LPG yang tiap tahunnya terus bengkak.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan program tersebut menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang biasanya mengkonsumsi LPG bersubsidi.
"Dengan langkah konversi ini PLN sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi di APBN," kata Darmawan dalam rilis yang diterima Antara di Banjarmasin, Jumat.
Dia menyebut konversi kompor sudah menjadi amanat Presiden RI Joko Widodo. Melalui langkah ini bisa menghemat APBN dan memperbaiki neraca keuangan negara.
Darmawan mengatakan proyek percontohan konversi kompor salah satunya dijalankan PLN di Solo dengan menyasar 1.018 pelanggan, terdiri dari 542 pelanggan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 458 pelanggan Non DTKS dan 18 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Seluruh pelanggan yang tergabung dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah mendapatkan bantuan berupa kompor induksi beserta alat masaknya dan mereka juga diedukasi oleh petugas terkait cara menggunakannya.
"Kami berharap masyarakat dapat menggunakan kompor induksi ini untuk memasak dengan lebih nyaman dan lebih cepat,” ujar Darmawan.
Baca juga: PLN terus gaungkan penggunaan kompor Induksi di Ambon
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengapresiasi langkah cepat PLN dalam merealisasikan konversi kompor LPG ke kompor induksi.
Ia menilai program ini merupakan wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG.
"Kita harus turut mendukung dan mensukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi. Karena dengan ini PLN turut ambil bagian dalam peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG," ujar Jisman.
Baca juga: PLN kampanyekan gaya hidup baru penggunaan kompor induksi, begini penjelasannya