Jakarta (ANTARA) - Direktorat Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengoptimalkan layanan perintis di Maluku dengan menerapkan subsidi operasional perintis sebagai upaya memudahkan aksesibilitas di daerah 3 TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan) sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah memandang perlu memberikan perhatian dalam masalah sarana dan prasarana transportasi khususnya di moda darat," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXIII Provinsi Maluku, Handa Lesmana dalam keterangan di Jakarta, Kamis (29/9).
Ia menambahkan subsidi operasional perintis pada tahun 2022 ini terdiri dari angkutan jalan 18 trayek, yaitu dari Ambon-Pulau Seram 7 trayek, Pulau Buru 5 trayek, Kabupaten Maluku Tenggara 1 trayek, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 5 trayek.
Baca juga: Pelni Ambon terapkan syarat booster untuk pelayaran, termasuk kapal perintis tanpa terkecuali
Untuk angkutan penyeberangan tahun 2022 ini ada 58 trayek di mana 52 trayek dalam provinsi dan 6 trayek antarprovinsi.
Dijelaskan juga oleh Handa, untuk bus dilayani oleh Damri dan untuk kapal penyeberangan dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan enam kapal yang mendapatkan subsidi yang tersebar cukup merata ke pulau-pulau di Maluku dan sekitarnya.
Kapal tersebut adalah KMP Badaleon dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Namlea-Teluk Bara-Sanana, KMP Tatihu dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Wahai-Waigama-Sorong, KMP Tanjung Sole dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Namlea-Manipa-Buano- Waisala, KMP Egron dari perusahaan Kalwedo Kidabela untuk lintasan Saumlaki-Seira-Wunlah-Larat-Yaru-Momar, KMP Tanjung Kabat perusahaan dari PT. Bipolo Gidin lintasan Galala-Ambalau-Wamsisi-Namrole-Leksula-Tifu-Nanali, dan KMP Lorry Amar dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Tual-Teor-Kesui-Gorom-Geser-Air Nanang-Ambon.
“Ke depan kami akan usulkan untuk lebih banyak lagi lintasan kapal penyeberangan yang akan mendapatkan subsidi. Dari evaluasi kami, layanan Damri sudah cukup menjangkau daerah-daerah pelosok. Tahun depan kami akan mencoba menambah layanan perintis kapal penyeberangan,” katanya.
Baca juga: KSOP Ambon tunda pelayaran kapal perintis akibat cuaca buruk, patuhi himbauan BMKG
Warga Pulau Seram Maluku yang berprofesi sebagai pedagang Icha, mengatakan sebagai masyarakat Maluku sangat terbantu dengan adanya layanan perintis ini, karena dengan ada subsidi dari pemerintah maka dirinya dapat melakukan aktivitas perjalanan dan ekonomi dengan harga yang terjangkau.
Menurutnya kehadiran transportasi penyeberangan antarpulau yang dilayani oleh KMP Layur ini sangat membantu masyarakat, khususnya dalam hal aksesibilitas dan juga aktivitas perekonomian sehingga memberikan dampak untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Pulau Seram, Maluku.
“Karenanya saya berharap KMP Layur terus dapat melayani masyarakat sebab i sangat membantu kami, seperti saya yang biasa berjualan ke Ambon dari Seram. Dengan adanya transportasi sangat membantu kami,” katanya.