Ternate (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara menyatakan pada September 2022 Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,51 persen yang dipicu oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif jasa transportasi.
"Beberapa komoditas yang dominan mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi September 2022 di Kota Ternate sebesar 0,51 persen diantaranya bensin, angkutan dalam kota, dan angkutan Laut mengalami inflasi sebesar 8,16 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 113,50 pada Agustus 2022 menjadi 122,76 pada September 2022," kata Kepala BPS Maluku Utara (Malut) Aidil Adha di Ternate, Senin (3/10).
Aidil Adha menjelaskan pada September 2022 Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,30 mengalami kenaikan dari Agustus 2022 yang mencapai 110,73 . Tingkat inflasi tahun kalender (September 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 2,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,52 persen.
Dia menyatakan kelompok subkelompok Jasa Angkutan Penumpang mengalami inflasi sebesar 5,17 persen sedangkan subkelompok Pengoperasian Peralatan Transportasi Pribadi mengalami inflasi sebesar sebesar 15,17 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi pada kelompok ini, yaitu bensin dan angkutan dalam kota," katanya.
Pada September Kota Ternate mengalami inflasi pada dua kelompok pengeluaran, deflasi pada tiga kelompok pengeluaran, sedangkan enam kelompok pengeluaran terpantau stagnan.
Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen dan kelompok transportasi sebesar 8,16 persen. Kelompok yang mengalami deflasi terbesar yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,32 persen.
Kelompok lainnya yang mengalami deflasi dan menekan laju inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,32 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen.