Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergerus 0,70 dolar AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 2.019,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.027,80 dolar AS dan terendah di 2.005,70 dolar AS.
Emas berjangka merosot 16,60 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 2.020,50 dolar AS pada Kamis (11/5), setelah tergelincir 5,80 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 2.037,10 dolar AS pada Rabu (10/5), dan terkerek 9,70 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 2.042,90 dolar AS pada Selasa (9/5).
Harga Fed Fund berjangka menunjukkan bahwa pasar mengurangi ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga tahun ini, dan sekarang memperkirakan hampir 92 persen peluang bank akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Juni.
Baca juga: Harga emas jatuh karena ambil untung setelah data inflasi AS
Dalam pidatonya di konferensi Bank Sentral Eropa di Frankfurt Jumat (12/5), Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan IHK (indeks harga konsumen) terbaru dan laporan ketenagakerjaan belum memberikan bukti yang konsisten bahwa inflasi sedang menurun.
"Saya akan terus memantau dengan cermat data yang masuk karena saya mempertimbangkan sikap kebijakan moneter yang tepat untuk pertemuan Juni kami," ujarnya.
Namun demikian, emas masih mampu bertahan di atas level psikologis 2.000 dolar AS karena permintaan safe haven untuk logam kuning tetap relatif tinggi di tengah prospek ekonomi yang memburuk.
Ukuran sentimen konsumen University of Michigan jatuh ke pembacaan awal Mei 57,7 dari pembacaan April 63,5. Itu level terendah sejak November tahun lalu. Para ekonom memperkirakan pembacaan Mei sebesar 63.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 27 sen atau 1,11 persen, menjadi ditutup pada 24,154 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot 38,00 dolar AS atau 3,44 persen, menjadi menetap pada 1.067 dolar AS per ounce.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas sedikit melemah tertekan oleh penguatan dolar AS