Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat transportasi udara menjadi pemicu inflasi di daerah itu pada Oktober 2023.
"Pada Oktober 2023, tercatat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku secara bulanan sebesar 0,30 persen atau meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi 0,27 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Minggu.
Menurut dia peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transportasi berasal dari komoditas angkutan udara 6,83 persen dan juga bensin sebesar 0,50 persen.
Ia menilai peningkatan dari sisi angkutan udara sejalan dengan kondisi cuaca yang mendukung untuk wisata selam khususnya di Banda dan juga kalender kegiatan di Maluku yaitu Festival Meti Kei, yang mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa khususnya dari sisi angkutan udara.
Selain itu, peningkatan harga avtur secara bulanan pada Oktober juga mendorong harga angkutan udara pada level yang lebih tinggi.
Pada Komoditas bensin tercatat mengalami inflasi sebesar 0,50 persen yang disebabkan peningkatan harga BBM Non subsidi sejalan dengan harga minyak dunia yang masih berfluktuasi.
Menurut dia capaian tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi September 2023 yang juga mengalami inflasi 0,27 persen.
"Realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen," kata dia.
Namun capaian nasional mengalami penurunan tingkat inflasi yang pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,19 persen.
Ia memaparkan secara spasial, tekanan inflasi berasal dari Kota Ambon dengan tingkat yang juga mengalami inflasi sebesar 0,39 persen meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,25 persen.
Di sisi lain, di Kota Tual pada Oktober 2023 terjadi deflasi sebesar 1,08 persen atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,61 persen.
Secara kelompok, penaikan harga bersumber dari kelompok transportasi, khususnya komoditas angkutan udara. Pada Oktober 2023, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,96 persen.
Peningkatan lebih tinggi tertahan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi pada Oktober 2023.
Tercatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami deflasi sebesar 0,045 persen. Tekanan deflasi bersumber dari komoditas sayur khususnya kangkung, dan kacang panjang yang mengalami deflasi sebesar 16,31 persen dan kacang panjang 28,72 persen .
Selain itu, komoditas perikanan antara lain ikan tongkol dan ikan layang juga mengalami deflasi dengan nilai sebesar 11,69 persen dan 9,25 persen.
Peningkatan deflasi komoditas hortikultura khususnya kangkung dan juga perikanan disebabkan kondisi cuaca yang mendukung di kota Ambon dan juga gelombang laut yang mendorong peningkatan produksi pada komoditas tersebut.
Namun demikian, dampak dari El Nino yang masih melanda wilayah sentra produksi pemasok di Maluku berpengaruh pada pasokan beberapa komoditas pangan strategis khususnya beras, cabai rawit, dan cabai merah, sehingga meningkatkan tekanan inflasi.
Secara tahunan, pada Oktober 2023 tekanan inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku mengalami peningkatan. Inflasi tahunan tercatat sebesar 3,62 persen meningkat dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 3,10 persen.
Selain itu, tingkat inflasi nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional sebesar 2,56 persen.
Tingkat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut masih berada pada sasaran inflasi Nasional tahun 2023 yang ditetapkan pada rentang 3 plus minus 1 persen .
Ia menambahkan meskipun mengalami inflasi, pada Oktober 2023 tingkat inflasi di Provinsi Maluku masih terjaga.
Hal ini merupakan hasil peran sinergi dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus memperkuat sinergi untuk meredam tingkat inflasi.
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada Oktober 2023 adalah kegiatan operasi pasar, peningkatan pasokan beras melalui impor realisasi impor beras, rapat penguatan TPIP/TPID dan GNPIP, dan juga subsidi langsung ke pedagang.