Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku melakukan evaluasi implementasi program "smart city" atau kota pintar yang terakomodasi dalam Rencana Induk 2023.
Plt Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon Ronald Lekransy di Ambon, Kamis menjelaskan evaluasi program smart city yang terakomodasi dalam Rencana Induk smart city Kota Ambon 2023, sekaligus fase akhir pelaksanaan Rencana Induk 2019-2024.
Ia mengatakan, ada tiga elemen besar yang harus diperhatikan guna mengimplementasikan kota pintar di kota yang memiliki ikon "Ambon City of Music".
Tiga elemen besar yakni integrasi seluruh dimensi pelayanan, kemudian partisipasi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan pelayanan publik, yang diharapkan berimplikasi pada terbangunnya kota yang aman, nyaman dan lestari untuk warga.
Dalam evaluasi dibahas , dimensi "smart governance" atau tata kelola cerdas mencakup kegiatan pada badan/dinas Disdukcapil, BPPRD, DPMPTSP, dan Diskominfo.
Sedangkan Dimensi "smart branding" mencakup program Dinas Pariwisata dan Ambon Music Office (AMO) mencakup pemasaran pariwisata, kegiatan musik sudut kota, festival panas pela dan gandong, festival lorong budaya, promosi wisata kuliner di Tapal kuda, Air Salobar.
Serta program unggulan AMO mencakup Akselerasi Inkubasi Kreatif Beyond Musik, Peluncuran Destinasi Wisata Sunset, Konser Riu Rhythm “ Sound Of Spice”, Musican Goes To School dan Hutan Kota.
Sementara dimensi "smart economic" merupakan program Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi.
Serta "smart society yakni DP3AMD, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan, "smart living untuk Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, DPPKB, PRKP,.dan "smart environment" merupakan program kegiatan Dinas Lingkungan Hidup.
Evaluasi program kota pintar ini melibatkan unsur akademisi, mitra teknis, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait.