Ambon (ANTARA) - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menghadirkan studio digital pertama di Indonesia dari bahan daur ulang di SMA Negeri 6 Kota Ambon, Maluku.
"Studio digital di SMA Negeri 6 Kota Ambon, menggunakan material ramah lingkungan, turut berkontribusi bagi pemerataan digital di seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah timur Indonesia," kata Direktur Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni di Ambon, Senin.
Ia mengatakan Indosat Ooredoo Hutchison melanjutkan komitmen terhadap inovasi berkelanjutan, dan konservasi lingkungan melalui program Employee Carbon Offset (ECO) 2024, yang mengusung tema langkah kecil untuk dampak yang lebih besar.
Bangunan studio digital ini, memfasilitasi penggunaan sumber daya dan teknologi mutakhir, dalam pembuatan konten serta program peningkatan literasi digital bagi para siswa dan tenaga pengajar.
Bangunan ini, katanya, terwujud berkat upaya karyawan dalam mengumpulkan limbah plastik menjadi bahan bangunan, menggabungkan keberlanjutan dengan tindakan yang bermakna.
Di mana karyawan Indosat mengumpulkan sebanyak 700 kg limbah plastik dari konsumsi harian dan rumah tangga selama tiga bulan, yang dikonversi menjadi bahan untuk membangun beberapa bagian dari studio digital.
Ia menyatakan program ini telah memasuki tahun kedua, sebagai upaya seluruh karyawan untuk turut membantu menjaga kelestarian lingkungan bagian dari tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia.
"Inisiatif ini bukan hanya sekedar tentang bangunan, melainkan tentang menciptakan peluang bagi generasi muda untuk berkembang dalam lingkungan pembelajaran yang modern dan ramah lingkungan, karyawan juga berperan penting dalam mewujudkan inisiatif ini menjadi kenyataan," katanya.
Indosat bersama seluruh elemen di dalamnya berkomitmen untuk dapat terus menjadi promotor kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dengan semangat gotong royong, keberlanjutan lingkungan akan dapat tercapai.
Kepala SMAN 6 Ambon, Wempy Mapussa menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kepada sekolah untuk memiliki studio digital pertama di kota Ambon.
"Ini adalah kesempatan langka bagi siswa dan guru kami untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia digital saat ini.” katanya.
Selain peresmian studio digital, juga dilakukan lokakarya tentang filmografi, fotografi, dan pembuatan konten, sebagai bentuk pengalaman menghidupkan media digital bagi siswa, juga menanamkan pemahaman tentang dampak positif yang dapat dihasilkan oleh konten digital yang bertanggung jawab kepada masyarakat.