Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengevakuasi warga Desa Sangaji Nyeku ke lokasi yang aman usai ditetapkannya Gunung Ibu berstatus awas.
"120 warga Desa Sangaji Nyeku dievakuasi ke Pos Pengungsian Erupsi Gunung Ibu di Gereja Desa Sangaji Sungi, karena daerah tempat mereka tinggal masuk zona merah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halbar Gunawan MT Ali saat dihubungi dari Ternate, Sabtu.
Dia menjelaskan, saat ini Pemkab Halbar bersama TNI dan Polri terus berupaya melakukan sosialisasi kepada warga yang lain, agar bersedia dievakuasi, karena wilayah mereka sangat berbahaya dari ancaman erupsi gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut.
"Kami dari Pemerintah dalam hal ini tim Tanggap Darurat terus berusaha melakukan evakuasi lewat sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana dampak daripada erupsi Gunung Api Ibu dengan pendekatan kekeluargaan," ujar Gunawan.
Pemkab Halbar menetapkan Tanggap Darurat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari ke depan terhitung sejak 15 Januari 2025.
Pada sisi lain warga di lima desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, hingga kini belum dievakuasi meski wilayah mereka masuk zona merah rawan bencana erupsi Gunung Ibu.
"Iya kita belum evakuasi, karena warga di lima desa itu belum bersedia untuk dievakuasi," kata dia.
Warga di lima desa di Kecamatan Tabaru yang belum dievakuasi yakni Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Fesa Borona, Sosa Sangaji dan Desa Todoku.
Sementara Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara melaporkan pada Jumat (17/1) sejak pukul 00.01 hingga12.00 WIT terjadi 34 kali letusan dengan ketinggian abu vulkanik bervariasi.
Petugas Pos PGA Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Rivaldi Hasan mengatakan letusan dari pukul 00.01 hingga 06.00 WIT sudah 13 kali letusan dengan warna asap kelabu yang teramati setinggi 300 sampai 800 meter.
Sementara pukul 06.00 hingga 12.00 terjadi 21 kali letusan dengan intensitas 600 sampai 800 meter dengan warna asap kelabu di atas puncak gunung.
"Untuk cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat," ungkapnya.
Dia menjelaskan saat ini kondisi Gunung Ibu berstatus Level IV atau Awas, karena beberapa hari terakhir ini gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas.
"Naik status dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas sejak ditetapkan pada Rabu (15/1)," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun pengunjung, agar tidak beraktivitas di dalam radius lima kilometer dan perluasan sektoral berjarak enam kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, hal itu bertujuan untuk terhindar dari paparan abu vulkanik," kata dia.