Ternate (ANTARA) - Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melakukan penelitian terkait evaluasi kualitas gudang penyimpanan senjata api dan amunisi di Polres Ternate, Maluku Utara (Malut).
"Pengecekan ini sangat penting untuk melihat proses penyimpanan senjata yang sesuai standar karena di beberapa daerah ditemukan peluru yang telah berusia lebih dari 50 tahun, yang dapat berdampak pada efektivitas tugas kepolisian," kata Ketua Tim Puslitbang Polri, Kombes Pol Syahrial M. Said di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan pemeriksaan yang bertempat di Ruang TMCC Lantai II Polres Ternate itu bertujuan untuk mengkaji standar penyimpanan senjata guna mendukung operasional kepolisian.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Tim, Kombes Pol Syahrial M. Said didampingi oleh beberapa anggota tim, termasuk AKBP Rusdi serta narasumber dari Universitas Indonesia Ir. Abdul Halim Hamdany, S.T., M.Sc., Ph.D.
Menurut Syahrial, kelembaban dalam gudang serta ketidakpatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
Oleh karena itu, kata dia, tim penelitian berharap mendapatkan data yang akurat dan valid dari personel di lapangan.
Sementara itu, Kasat Samapta Polres Ternate AKP Purnomo pada kesempatan itu menjelaskan prosedur penggunaan senjata oleh personel.
Ia menegaskan setiap senjata yang digunakan dalam pengawalan selalu dicatat sesuai nomor seri dan dikembalikan setelah tugas selesai.
"Hal yang sama berlaku untuk pengawalan di luar wilayah Kota Ternate, senjata hanya digunakan selama tugas berlangsung dan langsung dikembalikan ke gudang penyimpanan," ujarnya.
Tim Puslitbang Polri berharap hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi peningkatan standar penyimpanan senjata api dan amunisi di Polres Ternate.
"Dengan demikian, Polri dapat terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan dalam menjalankan tugas operasional demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.