Jakarta (Antara Maluku) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin yakin partainya tidak akan terpecah meskipun terjadi kekisruhan di internal partai.
"Konflik ini mempersatukan kami, yang penting Golkar tidak ingin dibuat seperti PPP dan semoga rakyat mendukung kami. Kami juga tidak ingin muncul Golkar perjuangan," kata Nurul di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis.
Nurul mengatakan intervensi yang dilakukan beberapa pihak dan juga boikot yang dilakukan kader internal, justru menggugah semangat ke-golkar-an tetap tumbuh.
Hal itu, menurut dia, yang dirasakan di internal keluarga besar Golkar, pengurus, dan staf serta dukungan DPD I yang sudah berpihak kepada DPP Partai Golkar.
"Semangat kebersamaan itu juga diberikan oleh DPD II Golkar. Intervensi dan pemberontakan di internal justru menumbuhkan semangat kebersamaan yang kuat," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam Ilmu Politik terkadang konflik juga harus diciptakan untuk mengkonsolidasikan partai dan dirinya percaya saat ini ada politik memecah belah internal Golkar.
Menurut Nurul, meskipun saat ini DPP Golkar tandingan, namun dirinya yakin para kader tetap berpegang pada konstitusi partai dan mendukung pelaksanaan Munas IX Golkar di Bali pada 30 November sampai 3 Desember 2014.
"Yang penting DPD I dan DPD II Golkar berada dipihak kami (DPP Golkar)," katanya.
Nurul mengatakan keenam calon ketua umum Partai Golkar telah diundang untuk hadir dalam Munas IX Golkar. Menurut dia M.S Hidayat dan Erlangga Hartanto sudah menyatakan kehadirannya dalam munas tersebut.
"Semoga para senior Golkar terketuk hatinya bahwa saat ini Golkar sedang di adu domba," katanya.
Puluhan massa dari dua kubu bentrok di dalam Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (25/11). Kubu yang bertikai adalah massa yang dibawa mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yoris Raweyai, dengan massa yang mengaku AMPG sesungguhnya di bawah pimpinan Ahmad Dolly Kurnia.