Polres Maluku Utara Antisipasi Begal

Ternate (Antara Maluku) - Jajaran polres di Maluku Utara mengintensifkan patroli di seluruh wilayah masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya berbagai tindak kriminal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat misalnya aksi begal.

Kabid Humas Polda Maluku Utara (Malut) AKBP Hendri Badar di Ternate, Selasa mengatakan, langkah yang dilakukan seluruh polres setempat sesuai instruksi Mabes Polri melalui Kapolda.

Sejauh ini, belum ada laporan dari seluruh polres di Malut mengenai adanya aksi begal yang terjadi di wilayah masing-masing, seperti yang terlihat di sejumlah daerah di Indonesia, namun mereka tetap mengintensifkan patroli.

"Polda Malut telah menerima instruksi dari Mabes Polri mengenai perlunya dilakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas di masyarakat, seperti aksi begal dan instruksi itu telah diteruskan ke setiap Polres," katanya.

Ia mengatakan, dari 10 kabupaten/kota di Malut, secara umum semuanya memiliki potensi terjadinya kasus kriminal seperti aksi begal, namun yang paling rawan adalah Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara.

Kedua daerah itu rawan terjadi kasus seperti itu karena selain jumlah warganya cukup banyak, juga aktivitas ekonomi di kedua daerah bersangkutan cukup maju.

Menurut Hendri, jajaran Polda Malut dan seluruh polres di provinsi ini siap melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku kriminal seperti aksi begal dan preman, terlebih jika aksi mereka telah mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Sementara itu, ditanya mengenai langkah-langkah antisipasi lainnya terhadap aksi begal yang kian meresahkan, Kabid Humas menyatakan, pihaknya juga telah meminta kepada seluruh jajarannya di tingkat Polres untuk mengantisipasi berbagai aktivitas yang mengganggu kerawanan sosial seperti peredaran minuman keras (miras) sebagai salah satu pemicu terjadinya masalah kamtibmas.

Ia menyatakan, di Polres Ternate sendiri, dalam sepekan ini telah berhasil menyita miras, dan telah minta keterangan dari sejumlah saksi, karena pemilik miras oplosan tersebut kabur saat polisi menggelar razia.

Bahkan, dalam gelar razia itu berhasil diamankan ratusan kantong miras yang dikemas dalam tiga karton merek Aqua.