Freetown (Antara Maluku) - Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma pada Jumat (12/6) memberlakukan larangan orang keluar rumah dari pukul 18.00 sampai 06.00 waktu setempat di dua kabupaten di bagian utara negeri itu, dalam upaya mencapai nol-penularan Ebol
Kedua kabupaten tersebut adalah Port Loko dan Kambia, tempat sebanyak sembilan penularan Ebola dicatat --tujuh di Kambia dan dua di Port Loko, demikian data resmi yang disiarkan pada Kamis.
Koroma juga memerintahkan penggelaran banyak personel militer dan polisi untuk "memancing ke luar" semua kasus Ebola di kabupaten itu.
Selain kedua kabupaten tersebut, 11 dari 14 kabupaten politik telah melalui 42 hari tanpa kasus baru Ebola dan yang lain telah melewati lebih dari 10 hari tanpa kasus baru.
Di dalam siaran ke seluruh negeri itu, Koroma mendesak masyarakat agar tetap waspada terhadap penyakit tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Ia berkata, "Sampai pasien terakhir Ebola diperkenankan pulang dan negeri ini melewati 42 hari tanpa catatan satu kasus pun, kita tak bisa dinyatakan bebas Ebola."
Ebola Virus Dengue atau emam berdarah Ebola adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit.
Gejala yang ditimbulkan antaa lain sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala, biasanya diikuti rasa mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. (Xinhua)
Sierra Leona Berlakukan Jam Malam Terkait Ebola
Sabtu, 13 Juni 2015 10:55 WIB
Sampai pasien terakhir Ebola diperkenankan pulang dan negeri ini melewati 42 hari tanpa catatan satu kasus pun, kita tak bisa dinyatakan bebas Ebola