Boston (Antara Maluku) - Mayoritas orang Amerika percaya virus Ebola menular melalui bersin atau batuk dan lainnya, sehingga muncul ketakutan bahwa anggota keluarga mereka mungkin kontak dengan penyakit mematikan itu pada tahun depan, demikian hasil satu jajak pendapat yang dilakukan Harvard University.
Sekitar 85 persen dari orang-orang yang menanggapi jajak pendapat Fakultas Kesehatan Masyarakat/SSR Harvard itu mengatakan, mereka pikir penyakit itu menyebar melalui bersin atau batuk, meskipun fakta bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap bahwa jenis transmisi sebagai tidak mungkin.
Terjangkitnya perawat di Dallas dari seorang pasien Ebola kemungkinan memicu keprihatinan tentang bagaimana virus ini menyebar, kata Gillian SteelFisher, seorang peneliti Harvard.
"Ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana Ebola menyebar di tengah masyarakat," katanya.
Menurut seorang pejabat kesehatan di AS, Ebola menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari penderita.
Jajak pendapat yang melibatkan 1.004 orang dewasa AS dilakukan pada 8-12 Oktober 2014.
Meskipun sifatnya mematikan, sekitar 80 persen responden mengatakan mereka percaya seseorang yang terinfeksi virus itu dapat bertahan hidup jika langsung menerima perawatan medis.
Sekitar 38 persen responden mengaku khawatir bahwa mereka atau anggota keluarga dekatnya mungkin terjangkit Ebola pada tahun mendatang. Angka ini naik 12 persen dibandingkan jajak pendapat pada Agustus.
Jajak pendapat ini memiliki batasan kesalahan 3,6 persen poin. (Reuters)
Orang Amerika Percaya Ebola Tersebar dari Udara
Kamis, 16 Oktober 2014 5:12 WIB