Banda Neira, Maluku (ANTARA) - Asosiasi Kopi Maluku membekali mahasiswa Universitas Banda Neira Maluku Tengah, Maluku soal kopi mulai melalui kelas barista bertemakan Secangkir kopi di setiap destinasi dari hulu ke hilir.
"Sebagai salah satu destinasi wisata andalan, Banda Neira merupakan daerah tujuan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara, melalui edukasi ini bisa membuka perspektif bahwa kopi Maluku juga punya potensi," kata Bendahara Asosiasi Kopi Maluku Muhammad Iqbal Nurdian di Banda Neira, Jumat.
Kelas Barista tersebut terselenggara atas kerja sama Asosiasi Kopi Maluku dengan Universitas Banda Neira dan Blue Ocean Production diikuti 50 mahasiswa.
Menurut dia salah satu kopi unggulan Maluku adalah jenis liberika dan potensinya besar karena tingkat permintaan yang tinggi.
"Pasar kopi terbuka luas, namun yang menjadi pekerjaan rumah adalah menjaga kualitas kopi yang bagus," kata dia.
Untuk pekebun kopi di Maluku baru terbentuk di daerah Seram dan saat ini sudah mulai menanam dengan konsep yang modern sehingga kualitas buah baik.
"Kami mengajarkan mulai dari awal menanam sampai pengolahan pascapanen," kata dia.
Sementara untuk varietas kopi Maluku yaitu liberika memiliki bentuk biji yang lebih besar dan pohon yang lebih tinggi dan secara rasa mendekati arabika dan rasa pahit seperti robusta.
"Saat ini liberika di Maluku baru mulai dilakukan penanaman di Kabupaten Seram Bagian Timur," kata dia.
Pihaknya juga mengambil bibit dan menyebarkan di daerah lain di Maluku.
Ia mengakui suplai kopi Maluku masih banyak didatangkan dari luar karena belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri.
Pada kelas barista tersebut juga dilaksanakan praktik pembuatan kopi espreso secara semi manual oleh mahasiswa menggunakan peralatan aeropres serta takaran yang pas.
Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa karena berpeluang menjadi salah satu pendapatan.
