Ternate (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar memimpin peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Griya Pekerja Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Acara ini menjadi langkah awal peluncuran program 10.000 hunian pekerja kerja sama strategis antara Kemenko PM dan BPJS Ketenagakerjaan.
Program 10.000 hunian pekerja digagas untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi para pekerja, khususnya kelas buruh, seperti tingginya biaya transportasi dan sulitnya akses hunian pertama.
Menurut Muhaimin inisiatif ini diharapkan menjadi solusi menyeluruh bagi masalah tersebut.
Griya Pekerja Pasar Minggu dipilih sebagai proyek percontohan karena lokasinya yang strategis.
Proyek ini memanfaatkan aset milik BPJS Ketenagakerjaan, dan dirancang agar hunian dekat dengan pusat industri dan kawasan perkantoran dengan tujuan untuk mengurangi beban biaya hidup pekerja, terutama ongkos transportasi.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, menyatakan Griya Pekerja merupakan bagian dari mandat BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2015 tentang Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP).
Menurut Pramudya, program ini tidak hanya melindungi pekerja dari risiko kerja, tetapi juga “membantu meringankan beban hidup melalui penyediaan hunian yang layak dan terjangkau.”
Sebagai kantor cabang di Ternate, BPJS Ketenagakerjaan menyambut baik inisiatif ini dan menilai bahwa program semacam Griya Pekerja bisa menjadi contoh inspiratif bagi pekerja di daerah luar pulau Jawa, termasuk di Maluku Utara.
Meskipun saat ini program awal diluncurkan di Jakarta dan beberapa provinsi lain, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ternate akan terus berkoordinasi dengan pusat dan pemangku kepentingan lokal untuk mengeksplorasi kemungkinan pengembangan program hunian pekerja di wilayah Maluku Utara di masa depan.
“Kami di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ternate mendukung upaya nasional ini. Program Griya Pekerja mencerminkan peran sosial kami dalam melindungi pekerja secara menyeluruh, tidak hanya dari risiko kerja, tetapi juga dari beban biaya hidup. Kami berharap inisiatif ini menjadi model bagi wilayah- lain, termasuk di Maluku Utara, untuk mengangkat kesejahteraan pekerja lebih tinggi,” ujar Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Ternate, I Wayan Alit Mahendra Putra Adi N.
