Ambon, 31/10 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mengapreasiasi program Pemerintah Australia yang menyediakan beasiswa bagi generasi muda dan Aparatur Sipil negara (ASN) di Maluku, untuk menempuh pendidikan di negara tersebut pada tahun 2018
"Gubernur memberikan apreasiasi yang tinggi terhadap tawaran beasiswa Pemerintah Australia kepada generasi muda Maluku karena berdampak terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah ini di masa mendatang," kata Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Kin Palapia, di Ambon, Selasa.
Gubernur Said, ujar Bobby juga menyatakan rencana pembukaan penerbangan langsung Ambon (ibu kota provinsi Maluku) - Darwin (Australia Utara) yang sedang diproses Kementerian Perhubungan, juga merupakan salah satu strategi untuk mempermudah generasi muda Maluku untuk mengikuti program belajar di Negara Kanguru tersebut.
"Program beasiswa gratis disediakan pemerintah Australia ini sejalan dengan program pemprov Maluku untuk membuka penerbangan langsung internasional Ambon - Darwin, sehingga mempermudah generasi muda dari Maluku menempuh program belajar di Australia," katanya.
Bobby mengakui, tawaran beasiswa bagi generasi muda Maluku tersebut disampaikan Tim Australia Award Indonesia saat sosialisasi yang dilakukan Badan Perencanaan dan pembangunan Daerah (Bapeda) Maluku.
"Program beasiswa dari Pemerintah Australia tidak ada batasan usia. Siapapun bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi. Setiap tahun pemerintah Australia menyediakan 300 beasiswa," ujarnya.
Menurutnya, Maluku menjadi salah satu wilayah strategis yang mendapat prioritas utama Pemerintah Australia untuk memberikan beasiswa belajar secara gratis di negara tersebut, baik untuk pendidikan untuk jangka pendek maupun jangkan panjang.
Seleksi yang dilakukan sangat kompetitif, di mana penerapannya juga mempertimbangkan prosentase perempuan dan kaum disabilitas.
"Bidang studi bisa dipilih terutama untuk mendukung pembangunan di Maluku, diantaranya di bidang perdagangan, pertanian, perindustrian, air dan sanitasi, layanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan pendidikan dan layanan disabilitas," katanya.
Peserta yang lolos mengikuti program beasiswa tersebut selain akan mengikuti pelatihan bahasa Inggris serta program pengenalan akademik, sedangkan aspek finansial diantaranya biaya perjananan domestik dari lokasi, biaya penempatan biaya pendidikan dan biaya hidup selama di Australia akan ditanggung pemerintah.
Sedangkan dari aspek non finansial akan ada pendampingan dalam memilih universitas, pendampingan dari pihak universitas, dukungan kepada keluarga yang dibawa ke Australia serta kesempatan membangun jaring di Australia.
"Batas waktu beasiswa yang diberikan untuk setiap peserta dari Maluku yakni maksimal antara dua hingga empat tahun tergantung pilihan bidang studi yang akan diikuti," katanya.
Bobby menambahkan, sedikitnya akan diseleksi sebanyak 600 peserta dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yakni 29, selanjutnya mengikuti sesi wawancara serta akan dilihat komponen utama akademi penguasaan bidang dan latar belakang terkait dengan tujuan pelamar.
"Pihak penyelenggara juga sudah mengantisipasi kendala berbahasa Inggris berupa pelatihan berbahasa Inggris kepada Aparat Sipil Negara (ASN) yang berminat sebelum tes dilakukan," tandasnya.
Pendaftaran dilakukan dalam jaringan (online) sejak 1 Ferbuari 2018 dan ditutup 30 April 2018, sedangkan wawancara dilakukan Juli 2018 dan hasilnya diumumkan Agustus 2018.
Gubernur Maluku Apresiasi Program Beasiswa Australia
Selasa, 31 Oktober 2017 10:38 WIB