Ternate, 8/5 (Antara) - Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut), mengeluhkan minimnya personel yang bertugas di lapangan untuk berbagai titik, meskipun wilayah kerja di Malut cukup luas dan rentan terjadinya musibah di perairan maupun letusan banjir.
"Saat ini, Basarnas Malut memiliki 45 personel yang ditugaskan di wilayah Malut, sehingga harus mendapat dukungan dari TNI/Polri untuk mendukung kerja-kerja kemanusiaan," kata Kepala Basarnas Ternate, Mustari ketika dihubungi, Selasa.
Meskipun minim personel, kata Mustari, tidak pengaruhi tugas-tugas personelnya dalam menghadapi berbagai musibah dan bencana yang setiap saat akan terjadi di wilayah Malut.
Untuk itu, dengan adanya Rapat Koordinasi lintas sektor seperti TNI/Polri, KSOP, BMKG dan pemda dalam membangun sinergitas dalam mengantisipasi berbagai musibah, terutama yang menimpa nelayan maupun kapal penumpang, apalagi, ada speedboat yang membawa penumpang harus menyediakan fasilitas keselamatan guna menghindari terjadinya kecelakaan laut.
Basarnas juga siapkan pos seperti di Halsel dan Halut dengan personel sebanyak enam orang, sehingga saat terjadinya kecelakaan laut langsung bergerak
Selain itu, kata Mustari, Basarnas Ternate, menyiapkan armada bersama personelnya di lima titik rawan kecelakaan laut, menyusul cuaca buruk yang terjadi di wilayah Malut.
Dia mengatakan lima titik rawan kecelakaan laut telah disediakan armada untuk mewaspadai sewaktu-waktu adanya laporan mengenai kecelakaan laut.
Kelima titik yang disiagakan itu diantaranya Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Pulau Morotai dan Kota Ternate.
Di kota Ternate misalnya telah disiagakan tiga rescue boat, dua sea rider dan enam rubber boat yang seluruh armadanya telah disiapkan di Pelabuhan Ahmad Yani bersama personelnya, sedangkan, untuk mencover seluruh wilayah perairan Malut telah disiagakan satu seoa rider dan dua rubber boat masing-masing di Tobelo, Jailolo, Daruba dan Maba.
Selain itu, kata Mustari, armada dan personelnya di berbagai titik guna mewaspadai cuaca buruk yang melanda wilayah Malut dalam sepekan terakhir.
"Untuk personel dan armada telah disiagakan antisipasi tingginya gelombang laut akibat angin kencang dalam sepekan terakhir yang melanda wilayah Malut," ujarnya.
Sedangkan, khusus KN SAR 237 Pandudewanata sendiri telah disiagakan untuk mengcover wilayah perairan antara Ternate dan Kabupaten Halmahera Selatan, sehingga dengan disiagakan personel dan armada ini bisa mengantisipasi segala kemungkinan terjadi sewaktu-waktu cuaca kurang baik disertai angin kencang.
Basarnas Ternate mengeluh minim personel
Rabu, 9 Mei 2018 12:08 WIB