Ternate, 27/2 (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) Region VIII Maluku-Papua akan membangun 12 titik lokasi SPBU yang beroperasi di tahun 2019. Enam titik di antaranya di wilayah Provinsi Maluku Utara (Malut) telah dibangun.
Region Manager Supply dan Distribution VIII PT Pertamina (Persero), Salahuddin, dalam sambutannya di Maba, Selasa, menyatakan, Pertamina terus berkomitmen menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh wilayah Indonesia agar semua masyarakat dapat menikmati energi secara adil di wilayah-wilayah 3T.
"Dengan beroperasinya SPBU BBM Satu Harga di Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur ini maka Pertamina Region VIII Maluku-Papua sudah merealisasikan 39 titik lokasi dan di rencanakan 12 titik lokasi akan beroperasi di tahun 2019. Khusus untuk wilayah Malut telah beroperasi 6 titik lokasi hingga sekarang dan di tahun 2019 ini akan dilengkapi 4 titik lainnya," kata Salahuddin.
Dia menyampaikan kalau Program BBM Satu Harga merupakan wujud komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia sesuai amanat UU Migas nomor 22 tahun 2001 dan UU Energi nomor 30 tahun 2007.
"Pertamina mendapat tugas untuk membuka aksesibilitas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang termasuk dalam kategori 3T yang selama ini masih sulit dijangkau dan menantang," ujarnya.
Salahuddin menjelaskan, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII kembali menjalankan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Maluku Utara dengan meresmikan SPBU Kompak 86.976.13. Kali ini menyasar Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur yang merupakan salah satu wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).
Hadir dalam peresmian tersebut, Plt. Bupati Halmahera Timur yang diwakili Asisten III Bidang Hukum dan Pemerintahan Thamrin Bahar, Anggota Komisi VII DPR RI Tjatur Sapto Edy, dan Dirjen Minerba Kementrian ESDM Bambang Gatot Ariyono.
Sehingga, dengan diresmikannya SPBU Kompak di Kecamatan Maba Selatan, maka warga sekitar dapat menikmati harga BBM yang sama dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Harga BBM di Lembaga Penyalur Pertamina mengacu kepada Keputusan Menteri ESDM nomor 4738 Tahun 2016 yakni harga Premium Rp 6.450/liter dan harga Solar Rp 5.150/liter, sebelumnya masyarakat harus membeli BBM dengan harga mencapai Rp 12.000/liter.
"Kecamatan Maba Selatan ini yang jaraknya dari Depot Kupa-Kupa Tobelo sekitar 800 km. Ini rentang kendali yang sangat luar biasa yang menyebabkan harga BBM di Kabupaten Halmahera Timur utamanya di daerah-daerah terpencil menjadi mahal," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Tjatur Sapto Edy menegaskan bahwa ini adalah bentuk negara hadir untuk masyarakat.
"Program ini adalah implementasi dari UU Migas nomor 22 Tahun 2001 khususnya pasal 8 ayat 2, yaitu pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM di seluruh Indonesia. Dengan begitu kewajiban pemerintah memenuhi BBM di Maba Selatan ini sama dengan pemerintah memenuhi kewajiban BBM di Jakarta dan di Surabaya, dan kota-kota besar di seluruh Indonesia," katanya.
Sehingga, mewakili DPR-RI hadir disini memastikan bahwa rakyat Momole, rakyat Bicoli, Maba Selatan mendapatkan hak yang sama dengan rakyat di bagian NKRI yang lain.
Sedangkan, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, mengharapkan dengan adanya SPBU Kompak, ini akan sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat.
"Ini akan membantu mengakselerasi ekonomi masyarakat baik transportasi, distribusi, dan kegiatan ekonomi yang tentunya diharapkan kedepan kesejahteraan masyarakat akan meningkat?, terang Bambang seraya meresmikan SPBU Kompak 86.976.13," katanya.
Pertamina akan bangun 12 titik SPBU
Rabu, 27 Februari 2019 9:41 WIB