Ambon (ANTARA) - Jumlah pendaftar program strata-1 (S1) pada Fakultas Pertanian, khususnya jurusan kehutanan dan peternakan terus mengalami penurunan tiap tahun penerimaan calon mahasiswa baru di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku.
"Yang biasanya menurun dari tahun ke tahun adalah jurusan-jurusan yang ada di Fakultas Pertanian, seperti peternakan dan kehutanan. Jurusan Peternakan jumlahnya menurun sekali," kata Rektor Unpatti MJ Saptenno di Ambon, Kamis.
Pertanian merupakan satu dari lima fakultas tertua di Unpatti Ambon. Semula fakultas tersebut bernama Fakultas Pertanian Kehutanan dan dibuka terpisah dengan Fakultas Peternakan pada 1963, tapi kemudian ketiganya digabung menjadi satu fakultas.
Saat ini Fakultas Pertanian Unpatti membawahi tiga jurusan, yakni Budidaya Pertanian yang terbagi ke dalam lima program studi, Kehutanan dengan tiga program studi, kemudian Peternakan dengan dua program studi.
Fakultas Pertanian, kata Saptenno, merupakan program pendidikan unggulan yang tidak kalah dengan fakultas lainnya, karena selain memiliki fasilitas perkuliahan yang lengkap, juga didukung oleh pengajar-pengajar mumpuni yang juga aktif sebagai peneliti.
Semakin menurunnya peminat pada pendidikan di bidang pertanian, bisa dibilang cukup mengkhawatirkan karena bidang tersebut harusnya tetap menjadi perhatian utama generasi muda, mengingat pentingnya membangun kemandirian pangan di daerah.
"Padahal kalau mau jadi pengusaha mestinya pertanian, peternakan dan perikanan itu harus, karena setiap hari kita makan segala macam hasil produk mereka, tapi kita tidak bisa paksakan karena semua tergantung keinginan calon mahasiswa," ucapnya.
Menjadi sarjana pertanian, kata Saptenno lagi, tidak berarti harus menjadi petani atau peternak tetapi bisa mengembangkan ilmu pertanian di masyarakat, karena bidang tersebut berkaitan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Terkait itu, ia menyarankan masyarakat agar mendorong anak-anaknya untuk menggeluti pendidikan di bidang pertanian, sehingga ke depannya bisa ikut memberikan sumbangsih terhadap pengembangan pangan.
"Ketersediaan pangan, itulah yang harus dilakukan oleh sarjana pertanian, karena kalau misalnya sumber pangan kurang maka kita harus impor dari tempat lain," ujar Saptenno.
Saat ini, Unpatti telah selesai melaksanakan penerimaan mahasiswa baru periode 2019/2020 melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sedangkan ujian untuk tahap seleksi calon mahasiswa via jalur mandiri baru akan dilaksanakan, yakni gelombang pertama digelar pada 17 -20 Juli 2019, dan gelombang kedua pada 22 - 24 Juli 2019. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 30 Juli 2019, sekitar pukul 21.00 WIT.