Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mendata 39 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga Juli 2020.
"Kita menemukan 39 kasus DBD pada periode Januari-Juli 2020. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada 2019," kata Kepala dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Ambon, Jumat.
Dia mengatakan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, terjadi peningkatan mencapai 100 kasus dan tercatat dua orang meninggal dunia.
"Pada 2020 mengalami penurunan yakni 39 kasus dengan kematian tiga orang. Kita akan berupaya menekan angka kasus terutama di kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Wendy mengatakan upaya menekan kasus DBD dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD di masing-masing lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit tersebut.
Dalam mengantisipasi penyebaran DBD, pihaknya mengintensifkan pengasapan di sejumlah lingkungan rawan endemik DBD, di mana sudah terdapat kasus positif DBD dan telah dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
Selain itu, kata dia, menggiatkan abatesasi secara gratis kepada masyarakat. Warga dapat memperoleh abate di puskesmas terdekat.
Ia mengakui pengasapan dilakukan seiring dengan intensitas hujan yang meningkat di seluruh kawasan Kota Ambon, terutama di beberapa kawasan yang rawan penyebaran DBD.
"Sejumlah wilayah di Kota Ambon yang rawan endemik DBD, yakni kawasan Kayu Putih, Lateri, Bentas, Hative Kecil, dan Passo menjadi perhatian kami, " ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat lebih intensif menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M Plus, mengingat sekarang ini sudah masuk musim hujan.
Masyarakat diimbau menerapkan pola gerakan 3M plus, yakni mengubur, menguras, menutup, dan menimbun.
"Gerakan 3M plus merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD," katanya.
Dinkes data 39 kasus DBD di Ambon
Jumat, 17 Juli 2020 19:15 WIB